Mantan Gubernur Bali Koster Hadiri Pembahasan Perkembangan Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Merasa masih bertanggungjawab dengan pembangunan Tol Mengwi-Gilimanuk, mantan Gubernur Bali, Wayan Koster, menghadiri rapat Pembahasan Perkembangan Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi pada, Rabu 11 Oktober 2023.

“Saya punya tanggungjawab besar, moral karena yang merintis ini saya dulu waktu mulai menjabat sebagai gubernur, begitu ada wacana pembangunan tol saya respon, saya mengusulkan ke Menteri PU dan beliau menyetujui sehingga bisa diprogramkan oleh Menteri PU,” kata Wayan Koster.

Awalnya proses pembangunan jalan tol ini, sudah berjalan tahapannya mulai dari penetapan lokasi, dan pengukuran lahan oleh BPN sudah dilakukan.

Kemudian sempat dimulai groundbreaking, di trase lahan milik Pemerintah Provinsi Bali oleh pihak ketiga. Rupanya, kata Wayan Koster dalam perjalanan ada perubahan kontraktor yang bergabung dalam konsorsium sehingga ada proses di internal perusahaan yang membuat proyek ini tertunda proses dan pekerjaannya.

“Sekarang dilakukan tender ulang oleh kementerian oleh mitra kerja badan usaha yang lebih solid. Dan sesuai rencana November mulai lelang harapannya pertengahan tahun sudah selesai karena ini bukan lelang biasa, seperti pengadaan gedung tapi ini lelang untuk investasi jalan tol memerlukan waktu yang lama yang penting adalah kepastian pembangunan jalan tol berlanjut dengan trase yang sama,” terangnya.

Baca juga: Tuduhan Prabowo di Peristiwa 98, Sangap Surbakti:Tak Ada Keputusan Hukum yang Menghukum Prabowo

Baca juga: Kepala Basarnas Tinjau Kesiapsiagaan SAR Pada KTT AIS Forum 2023

Dalam progres pembangunan jalan tol ini, Wayan Koster mengatakan terdapat kemajuan yang sangat penting di mana pemrakarsa pendanaan tak lagi badan usaha tapi pemerintah.

Karena pemerintah sekarang menjadi pemrakarsa, atau yang bertanggung jawab terkait pengadaan lahan, sehingga pemerintah lah yang memberikan kepastian pembebasan lahan.

Ketika disinggung hadir pada rapat bahasan jalan tol, Wayan Koster mengatakan PJ Gubernur Bali telah mengetahui bahwa Wayan Koster menghadiri rapat tersebut.

“Saya sudah sampaikan pada pak PJ Gubernur Bali, apapun juga ini pekerjaan besar yang harus tanggungjawab walaupun secara tidak formal tetap saya lakukan,” tandasnya.

Wayan Koster mengatakan, pada rapat tersebut juga diundang para perbekel mendengarkan langsung, apapun penjelasan dari Direktur Jalan Bebas Hambatan, dan penjelasan pihak terkait.

Wayan Koster menilai para perbekel sudah sangat memahami, ia pun juga sempat bertanya dengan para perbekel apakah ada yang ‘ngomporin’.

“Katanya tidak ada, tulus katanya oh bagus saya pikir karena pemilu jadi ada yang ngompor-ngomporin. Respon perbekel sangat bagus,” ujarnya.

Wayan Koster juga mengagendakan akan ada pertemuan lanjutan, dengan para perbekel yang jumlahnya kurang lebih 50 orang.

Perbekel yang akan diundang yakni yang wilayahnya terkena pembangunan jalan tol seperti Jembrana, Tabanan, dan Badung.

Rencananya ia akan mengundang para perbekel tersebut pada awal November di Tabanan.

“Ketika tahapannya sudah lebih maju dari kementerian, sehingga informasi ke masyarakat kebih signifikan dan bermakna, saya akan kumpulkan di Gedung Kesenian Ketut Mario Tabanan, mengundang beliau-beliau ini lagi untuk sampaikan ke semua kepala desa yang wilayahnya dilintasi jalan tol,” tutupnya. (*)