Perang Palestina Vs Israel

Perang Palestina-Israel Berdampak pada Perekonomian Indonesia, Harga Beras Naik, Waspada Inflasi

Tak dapat dipungkiri memanasnya perang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel cukup membawa dampak negatif pada perekenomian dunia, termasuk Indon

Editor: Mei Yuniken
AFP/MOHAMMED ABED via Kompas.com
Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. Perang Palestina-Israel Berdampak pada Perekonomian Indonesia, Harga Beras Naik, Waspada Inflasi 

Kemudian faktor lain adalah dolar AS yang menguat menjadi kabar buruk bagi pemain komoditas minyak karena kekhawatiran banyak negara importir minyak mengurangi permintaan impor karena selisih kurs.

"China sebagai negara konsumen energi yang besar sedang alami slowdown ekonomi hingga 2024 mendatang, dengan outlook pertumbuhan ekonomi 4,4 persen atau dibawah proyeksi Indonesia yang sebesar 5 persen. Industri di China tidak sedang ekspansi sehingga mempengaruhi demand minyak global," ujar Bhima.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kabupaten Badung saat melakukan pengecekan stok beras di Gudang Bulog Sepidi beberapa waktu lalu.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kabupaten Badung saat melakukan pengecekan stok beras di Gudang Bulog Sepidi beberapa waktu lalu. (Ist)

Waspada Inflasi

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyampaikan, pemerintah harus mewaspadai peningkatan inflasi ke depan dari munculnya perang Hamas Vs Israel.

"Yang perlu diwaspadai dari sisi ekonomi adalah dampak terhadap peningkatan inflasi," ujar Faisal.

Inflasi berpotensi meningkat, menurut Faisal, terutama dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia, khususnya apabila konfliknya meluas dan berkepanjangan.

Baca juga: WNI di Wilayah Konflik Palestina-Israel Diminta untuk Terus Lakukan Komunikasi dengan KBRI

"Namun untuk jangka pendek efek terhadap inflasi masih minimal karena kedua pihak bukan major exporter minyak," kata Faisal.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengungkapkan, konflik tersebut tentunya akan memberikan dampak serta mendisrupsi pasar keuangan di Indonesia.

Untuk dampak langsung dari perang Israel-Palestina kepada perekonomian Indonesia sebenaraya sangat-sangat terbatas, terutama karena hubungan dagang dan investasi Indonesia yang terbatas kepada kedua negara tersebut.

"Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, konflik Israel-Palestina memang akan mendorong risk-off sentiment di pasar keuangan global, namun sentimen ini cenderung bersifat temporer," ucap Josua.

Namun demikian, dampak yang mungkin lebih mempengaruhi Indonesia secara umum adalah dampaknya kepada harga minyak global.

Bila beberapa negara Timur Tengah memutuskan untuk ikut dalam konflik ini, maka mereka berpotensi melakukan pemotongan produksi minyak global dalam rangka membiayai perang.

"Dampak ini yang kemudian berpotensi mendisrupsi pasar keuangan Indonesia, APBN, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Josua.

"Hal ini diperparah oleh tren harga komoditas lainnya, yang tidak ikut mengalami peningkatan," sambungnya.

Kondisi tersebut, lanjut Josua, berpotensi membebani belanja negara, apalagi dengan kondisi Rupiah yang masih tertekan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved