Perang Palestina Vs Israel

Perang Palestina-Israel Berdampak pada Perekonomian Indonesia, Harga Beras Naik, Waspada Inflasi

Tak dapat dipungkiri memanasnya perang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel cukup membawa dampak negatif pada perekenomian dunia, termasuk Indon

Editor: Mei Yuniken
AFP/MOHAMMED ABED via Kompas.com
Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. Perang Palestina-Israel Berdampak pada Perekonomian Indonesia, Harga Beras Naik, Waspada Inflasi 

Seiring dengan bensin di Indonesia yang masih disubsidi negara, dampaknya kepada inflasi cenderung terbatas kecuali pemerintah berencana untuk melepaskan subsidi energi secara umum.

Selain dari potensi kenaikan harga minyak, risiko lainnya kepada Indonesia cenderung sangat terbatas, apalagi kepada sistem keuangan Indonesia.

Dari sisi global, seiring dengan kedua negara tersebut yang bukan merupakan sumber pangan global atau energi, dampak konflik ini cenderung terbatas, kecuali bila beberapa negara Timur Tengah memutuskan untuk ikut serta dalam konflik ini.

"Bila hal tersebut terjadi, maka harga minyak akan kembali terpicu, sehingga mendorong kenaikan inflasi global. Kenaikan inflasi global pada gilirannya akan memaksa para bank sentral global untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama," pungkasnya.

Salvo roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza dihadang rudal Israel dari sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023.
Salvo roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza dihadang rudal Israel dari sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023. (AFP/MAHMUD HAMS via Tribunnews)

Pertamina Pantau Harga Minyak Dunia

Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan, pihaknya kini masih terus memonitor pergerakan harga minyak dunia.

"Sementara kami masih memonitor pergerakan harga minyak dunia. Memang harganya masih fluktuatif," ucap Irto.

Ia menegaskan, penyesuaian harga BBM khususnya jenis nonsubsidi mengikuti Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM nonsubsidi.

Baca juga: Israel Lakukan Pengepungan Total ke Jalur Gaza, Putuskan Akses Pengiriman Makanan, Listrik dan BBM

Secara berkala Pertamina memang melakukan penyesuaian harga untuk produk-produk BBM nonsubsidi sesuai regulasi yang berlaku.

Di mana regulasi yang dimaksud mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus serta nilai tukar mata uang Rupiah.

Perubahan berkala dilakukan Pertamina Patra Niaga setiap bulannya mengacu kepada tren harga publikasi MOPS/Argus pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya

"Dan kami pastikan bahwa penentuan harga BBM Nonsubsidi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Pemerintah," pungkasnya.

Pada Senin (9/10) pukul 7.10 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2023 di New York Mercantile Exchange melonjak 3,6 persen ke ke level 85,77 dolar AS per barel dari akhir pekan lalu 82,79 dolar AS per barel.

Sedangkan harga minyak Brent kontrak Desember 2023 di ICE Futures menguat 3,29 persen ke 87,36 dolar AS per barel dari posisi akhir pekan lalu 84,58 dolar AS per barel.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sederet Dampak Perang Hamas Vs Israel ke Indonesia, Harga Beras Naik, Bagaimana dengan BBM?, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved