TPA Suwung Kebakaran

57 Warga Diungsikan & 7 Balita, Pemadam Gabungan Berjibaku Padamkan Api di TPA Suwung

Menurut Karma, semuanya bukan asli warga Denpasar namun warga pendatang yang mencari pekerjaan sebagai pemulung.

Tribun Bali/Putu Supartika
Proses pemadaman api di TPA Suwung, Sabtu, 14 Oktober 2023 siang. 

TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 57 warga yang terdampak kebakaran TPA Suwung Denpasar diungsikan, di Kantor Lurah Serangan, Sabtu (14/10).

Lurah Serangan, I Wayan Karma mengungkapkan 57 warga itu berasal dari 15 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, 33 orang dewasa, 17 orang anak-anak dan 7 orang balita, yang terdiri dari 27 laki-laki dan 30 perempuan. Menurut Karma, semuanya bukan asli warga Denpasar namun warga pendatang yang mencari pekerjaan sebagai pemulung.

"Mereka warga pendatang dari Banyuwangi. Mereka datang untuk bekerja sebagai pemulung dan membuat bedeng di kawasan TPA Suwung. Tadinya disiapkan di SDN 2 Serangan, tetapi mereka tidak mau, memilih di lapangan. Baru ditawarkan di kantor kelurahan, baru mereka mau," katanya.

Menurutnya, mereka juga dibantu Pemkot Denpasar dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk membantu pemeriksaan kesehatan. "Dibantu juga sama Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Sampai sekarang masih dalam upaya pemeriksaan," imbuhnya.

Sekolah yang berada dekat TPA Suwung mengalami dampak kebakaran TPA tersebut. Salah satu sekolah tersebut adalah SDN 5 Pedungan yang berjarak kurang dari 1 km ke arah barat laut TPA. Bahkan siswa pun dipulangkan lebih awal akibat dampak asap dan bau gosong sampah yang terbakar.

Kepala SDN 5 Pedungan, Ni Nyoman Kerni, Sabtu (14/10), mengatakan, dampak asap ini sudah dirasakan di sekolah sejak Kamis (12/10) siang. "Tanggal 12 kemarin pukul 14.30 asap sudah masuk ke sekolah. Kami kira asap apa, ternyata TPA yang kebakaran," katanya.

Baca juga: Kuasa Hukum Jero Dasaran Alit Protes! Duga Kompolnas dan Kementerian PPA Berpihak ke NCK

Baca juga: Dampak Kebakaran TPA Suwung, Gianyar Terima 50 Truk Sampah Dari Denpasar

PENGUNGSI – Para pengungsi di Kantor Lurah Serangan Denpasar, Sabtu (14/10). Akibat kebakaran TPA Suwung ada 57 warga yang mengungsi. Mobil water cannon polisi membantu memadamkan kebakaran. 
PENGUNGSI – Para pengungsi di Kantor Lurah Serangan Denpasar, Sabtu (14/10). Akibat kebakaran TPA Suwung ada 57 warga yang mengungsi. Mobil water cannon polisi membantu memadamkan kebakaran.  (Istimewa)

Sekolah ini memang menerapkan pembelajaran 2 shift. Shift siang untuk siswa kelas 4 dan 5 sebanyak 7 kelas. Begitu ada asap turun, pihak sekolah kelabakan. Siswa banyak yang batuk hingga sesak napas. "Kami lalu ambil inisiatif, pukul 15.00 Wita siswa kami pulangkan karena kondisinya makin parah. Asap hitam masuk ke sekolah, apalagi di lantai dua," katanya.

Kemudian, Jumat (13/10) hari kedua kebakaran saat pagi, sekolah masih aman. Namun sekitar pukul 11.00 Wita asap mulai memasuki sekolah. Dan siswa pun kembali dipulangkan lebih awal. Pada Sabtu ini, saat pagi siswa bersekolah seperti biasa dan membawa masker dan memakai di sekolah.

Sekitar pukul 11.00 Wita, asap sudah masuk ke sekolah dan siswa dipulangkan. "Sangat berdampak sekali kepada anak-anak. Ada yang batuk, sesak. Yang punya riwayat ISPA kami minta belajar di rumah saja," katanya, seraya menyebut ada 562 siswa yang bersekolah di sana.

Kebakaran yang awalnya berada di sisi barat TPA, kini juga meluas ke sisi timur. Asap kebakaran juga terbang ke arah barat laut. Seorang warga yang tinggal di Jalan Gunung Soputan III, Nyoman Kasna menuturkan, asap juga sampai ke rumahnya. Dimana jarak TPA ke Jalan Gunung Soputan III kurang lebih 6 km. "Bahkan kata teman saya asap sampai ke Canggu Badung," kata Kasna, Sabtu.

Kasna menuturkan, asap mulai masuk ke rumahnya ketika siang hari dan tergantung arah angin. Namun saat malam tak ada asap yang masuk ke rumah. Dengan kondisi ini, ia merasa khawatir dengan kesehatan cucunya yang berusia 3,5 tahun. "Bahkan kemarin saya sempat mau ungsikan cucu saya ke Jalan A Yani. Tapi karena asapnya hilang, tidak jadi," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi mengeluarkan Status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran TPA Suwung yang terjadi sejak, Kamis (12/10). “Saat ini pemadaman titik api masih terus kita optimalkan, sedikitnya ada 17 Mobil Damkar yang merupakan sinergi Pemkot Denpasar, Pemkab Badung, Pemkab Tabanan, Pemkab Gianyar dan Water Cannon Polda Bali. Semoga bisa segera diatasi,” katanya

Sembari terus menggenjot pemadaman api, Jaya Negara juga menginstruksikan seluruh jajaran untuk bersinergi mendukung penanganan dampak kebakaran ini. Hal ini mulai dari Penyediaan Posko Kesehatan, Pembagian Masker, hingga Pengaturan Lalu Lintas. “Kita sudah koordinasi juga dengan Lurah di tiga wilayah, yakni Pedungan, Sesetan dan Serangan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat, jika ada keluhan gangguan ISPA akibat asap kebakaran agar segera melapor ke Puskesmas untuk segera mendapatkan penanganan,” kata Jaya Negara.

Berkaitan dengan upaya mengatasi penumpukan sampah di masyarakat akibat terhambatnya proses pengangkutan, pihaknya telah menginstruksikan DLHK Kota Denpasar berkoordinasi dengan kabupaten penyangga Kota Denpasar, yakni Gianyar, Badung, Bangli, Tabanan. Hal ini guna menampung sampah Kota Denpasar untuk sementara waktu hingga penanganan kebakaran usai.

Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Denpasar mengirim bantuan berupa obat-obatan dan  logistik makanan bagi warga terdampak dan anggota BPBD yang bertugas di TPA Suwung, Sabtu. Hal ini dilaksanakan guna mendukung optimalisasi pembentukan posko kesehatan induk di UPT TPA Suwung yang melibatkan berbagai pihak, di antaranya Puskesmas se-Kota Denpasar, RSUD Wangaya, PMI dan BPBD yang bertugas 24 jam.

Di sisi lain Dinas Sosial Kota Denpasar turut serta memberikan bantuan logistik makanan kepada petugas BPBD, Satpol PP yang bertugas, serta kepada warga di tempat pengungsian yang terdampak.

Kadis Kesehatan Kota Denpasar, AA Ayu Candrawati mengatakan, pelayanan kesehatan atau screening kesehatan dilakukan di lokasi pengungsian yang melibatkan beberapa UPTD Puskesmas III & IV Kecamatan Denpasar Selatan, serta menyiapkan obat-obatan dan BMHP melalui anggaran BTT untuk menunjang pelayanan kesehatan di TPA Suwung.

Kadis Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty mengatakan, sejak Kamis logistik makanan diturunkan untuk membantu para petugas dan warga di tempat pengungsian. Hal ini guna mendukung optimalisasi penanganan yang dilaksanakan terus menerus selama 24 jam.

Jajaran Kelurahan Sesetan membagikan 1.000 pcs masker kepada warga Banjar Suwung Batan Kendal, Sabtu pagi. Pembagian masker ini dilakukan sebagai langkah antisipatif guna mencegah dampak pencemaran udara akibat kebakaran TPA Suwung. Lurah Sesetan, Putu Wisnu Wardana, mengatakan, saat ini langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak gangguan pernapasan akibat kebakaran TPA Suwung adalah dengan membagikan masker kepada warga sekitar lokasi kejadian.

Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Nyoman Gede Anom mengatakan, pihaknya memantau timbulnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) setelah kebakaran TPA Suwung. “Khusus dulu yang terbaru TPA yang di Suwung kita saat ini lagi monitor dengan Kadiskes Denpasar mengerahkan Puskesmas untuk monitor masyarakat di sekitar sana yang terdampak. Dari monitornya, kita lihat dampak asap dulu,” jelas Anom, Sabtu.

Kata Anom, masyarakat terdampak TPA Suwung agar memakai masker. Pemantauan terkait ISPA ini akan dilakukan pada 2 minggu hingga 1 bulan kedepan untuk melihat apakah ditemukan warga yang terjangkit ISPA. Khususnya untuk warga yang tinggal di sekitar TPA.

“Dua minggu lagi kita akan turun ke masyarakat sekitar sana (TPA) memantau langsung ada tidak yang batuk, pilek dan demam atau batuk, pilek dan sesak itu yang kita pantau. Karena itu merupakan gejala ISPA kita anjurkan segera ke Puskesmas,” imbuhnya.

Sementara untuk tempat lain, kata Anom, belum ada dampak signifikan pada kesehatan warga. Maka dari itu ia masih memfokuskan penanganan waspada ISPA di lokasi kebakaran TPA Suwung. Untuk masyarakat di sana, kata Anom, juga sudah dibagikan masker dan bekerjasama dengan BPBD agar masyarakat sekitar menggunakan masker. (sup/sar)

 

(Sidebar)

Dapat Tambahan 1 Helikopter

PEMADAMAN kebakaran di TPA Suwung terus berlangsung, Sabtu (14/10). Petugas pemadam kebakaran bersama TNI Polri dan satu unit helikopter masih terus melakukan pemadaman api. Dan, Sabtu ini Bali mendapat tambahan 1 helikopter lagi dari BNPB untuk melakukan water bombing.

“Helikopter kedua ini akan langsung terbang dari Solo ke Bali. BNPB support tambahan 1 helikopter. Harapannya proses pemadaman api di TPA suwung bisa berhasil dan api bisa dipadamkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Made Rentin.

Rentin mengatakan, dari luas TPA Suwung ini, areal yang terbakar mencapai 15 ha. Pemadaman pun terus dilakukan baik dari darat dan udara. Dari darat menggunakan belasan mobil pemadam kebakaran dari Denpasar 6 unit, Badung 5 unit, dan Gianyar 2 unit. Selain itu juga turut dibantu mobil water cannon dari Polresta Denpasar dan Polda Bali. Sementara untuk di udara menggunakan helikopter BNPB dengan water bombing.

Rentin mengatakan, sampai saat ini asap kebakaran belum berdampak bagi penerbangan. Pihaknya mengaku mendapat update satu jam sekali terkait kondisi penerbangan ini. Dari tanggal 12 hingga 14 Oktober, asap kebakaran ini pun tak ada yang mengarah ke Bandara.

Terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan SIK MH mengimbau masyarakat di sekitar lokasi kebakaran, khususnya yang terpapar asap dari kebakaran agar mengenakan masker untuk kesehatan alat pernapasan. Personel Polri dan instansi terkait berinisiatif membagikan masker kepada masyarakat dan pengguna jalan yang melintas di seputaran Suwung.

Operasi humanis dari Kepolisian dan Satpol PP membagikan 7.000 pcs masker gratis melalui Camat, Lurah, Kepala Lingkungan dan Juru Bendesa untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar TPA Suwung. “Kami imbau masyarakat sekitar lokasi kebakaran tidak panik. Gunakan masker untuk menjaga kesehatan. Percayakan penanganan ini kepada petugas di lapangan yang berusaha maksimal memadamkan api,” ujar Kabid Humas, Sabtu.

Di samping itu, melihat opini-opini warganet yang berkembang di media sosial yang menyebutkan bahwa kebakaran TPA Suwung ada unsur kesengajaan, Kombes Pol Jansen menampiknya. Dia kembali mengimbau kepada masyarakat agar tidak termakan hoaks.

Menurut keterangan saksi yang merupakan pekerja TPA Suwung, bahwa tiba-tiba muncul kepulan asap hitam pekat yang bersumber dari tumpukan sampah di TPA Suwung Kangin, beberapa saat asap hitam pekat berubah menjadi asap putih.

Kebakaran tersebut bisa terjadi diakibatkan dari panasnya material tumpukan sampah yang ketinggiannya mencapai puluhan meter dan menimbulkan gas yang mudah terbakar dan kebakaran semacam ini rutin terjadi setiap musim panas yang memuncak seperti saat ini.

Pihaknya memastikan tidak ada kerugian material dan korban jiwa atas kejadian ini. (sup/ian)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved