Berita Karangasem
Lereng Gunung Agung Karangasem Bali Kembali Terbakar, Simak Begini Kondisinya!
Kobaran api cukup jauh dari pemukiman penduduk. Api diperkirakan naik ke puncak Gunung Agung.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Area hutan lereng Gunung Agung kembali terbakar, Kamis (19/10/2023).
Api berada di beberapa titik di bagian timur, tepatnya diatas Br. Buana Kusuma, Dukuh, Kecamatan Kubu.
Kobaran api cukup jauh dari pemukiman penduduk. Api diperkirakan naik ke puncak Gunung Agung.
Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan kebakaran hutan di atas Gunung Agung terjadi, Rabu (18/10/2023) malam hari.
Kobaran api cukup besar dan mengarah ke atas Gunung Agung."Hasil pemantauan, sampai sekarang api masih terlihat," ungkap IB Ketut Arimbawa, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Sudah Datangkan Balian Samar, Kakek 88 Tahun Belum Juga Ditemukan, Ini Kata BPBD Tabanan
Baca juga: BMKG Perkirakan Musim Hujan di Denpasar Bali Baru Akan Terjadi pada Desember 2023

Untuk luas hutan yang terbakar belum dipastikan. Mengingat lokasi kebakaran ada di atas ketinggian.
Saat ini petugas melaksanakan pemantauan di bawah. Tim terus koordinasi dengan instansi bersangkutan.
"Kami masih terus memantau. Untuk sementara api masih jauh dari pemukiman,"tambahnya.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sekitar lereng Gunung Agung Karangasem, terus mengalami peningkatan.
Dari September sampai 17 Oktober 2023, luas hutan yang terbakar di Gunung Agung diperkirakan capai 745 hektare.
Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat karena cuaca masih panas.
Koordinator Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bali Timur, I Made Warta, mengatakan, luas hutan yang terbakar capai 745 hektaran.
Terbanyak hutan di bagian timur, seperti Kecamatan Kubu. Untuk Kecamatan Rendang sedikit.
Sedangkan Kec. Bebandem, Selat, dan Kec. Abang masih aman. Belum ada terbakar.
"Kita masih tetap memantau. Biasanya kebakaran lereng Gunung Agung terjadi saat siang.
Penyebabnya karena kemarau panjang, sedangkan kadar air di pohon serta semak sangat sedikit.
Sehingga mempercepat kebakaran. Petugas tetap siaga memadamkan jika bisa dijangkau,"kata Warta, sapaan akrabnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan, luas hutan di sekitar lereng Gunung Agung yang terbakar sesuai perhitungan dari UPT.
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur. Angka ini diperkirakan bertambah karena cuacanya masih kemarau.
"Ini kebakaran terbesar dari 10 tahun terakhir. Sebelumnya kebakaran besar pernah terjadi tahun 2012 lalu, kobaran api merembet hingga hutan di sekitar Pura Pasar Agung Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem," kata Arimbawa.
Hutan lindung Gunung Agung yang terbakar ada di Kecamatan Kubu. Sebarannya di beberapa titik.
Diantaranya di Banjar Bantas, Desa Baturinggit. Banjar Juntal, Kubu. Daerah Bukit Moncol Pikat, Desa Ban.
Daerah Bukit Moncol Anyar di Desa Ban. Sedangkan terakhir hutan lindung di Munduk Dukuh, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu.
Pria asal Singaraja ini menambahkan, penyebab utama meningkatnya luas hutan yang terbakar karena El Nina.
Kemarau diperkirakan panjang, hingga memasuki awal 2024."Kita imbau masyarakat untuk waspada dan hati - hati. Jangan membakar sampah sembarangan. Cuaca tak bersahabat,"imbuh Arimbawa, sapaan akrabnya.
Tim gabungan dari BPBD Karangasem, pemadam, Polri, TNI serta KPH tetap melakukan pemantauan di lokasi.
Petugas akan ke lokasi melakukan pemadaman jika akses bisa dijangkau."Lokasi kebakaran rata-rata di atas ketinggian. Akses menuju lokasi sulit, medannya terjal,"kata Arimbawa. (*)
Bupati Karangasem Perjuangkan Air Bersih, Infrastruktur dan Penanganan Sampah ke BWS dan BPPW |
![]() |
---|
Antisipasi Beras Oplosan, Tim Gabungan Sidak Pasar Amlapura di Karangasem |
![]() |
---|
RATUSAN WARGA Iringi Pemakaman Nengah, Korban Tajen Diserang Ayam Taji di Denpasar |
![]() |
---|
Ban Pecah, Truk Bermuatan Batu Terguling Masuk Irigasi di Talibeng Karangasem Bali, Sopir Syok |
![]() |
---|
JEGEG Pirang Karangasem Digerebek Tim Polsek Kubu, Dikenal Ternak Babi, Padahal Lakukan ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.