Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Polisi akan Gelar Rekonstruksi Ulang Kasus Subang, Danu Danu Disebut Dijadikan Tumbal? Ada Apa?

Polisi akan menggelang rekonstruksi ulang terkait kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

|
Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUNJABAR.ID/AHYA NURDIN
Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar di TKP pembunuhan Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu di Jalancagak, Kabupaten Subang, Sabtu 20 Oktober 2023. 

Bahkan, dia mengungkapkan kalau Danu mendapat ancaman dari Yosep Hidayah untuk menyimpan rapat apa yang sebenarnya terjadi.

"Pagi setelah kejadian, ada ancaman dari tersangka Yosep yang menyampaikan kepada Danu jangan sampai bocor, jangan sampai ketahuan," tambah Achmad Taufan.

Dugaan makin menguat setelah Kapolres Subang saat itu, AKBP Sumarni menegaskan bahwa pembunuh Tuti dan Amalia adalah orang dekat korban.

Saat itu, Danu juga disebut-sebut tak pernah menandatangani BAP atau Berita Acara Pemeriksaan di polisi.

Inilah profil dan sosok Muhammad Ramdanu alias Danu yang menjadi saksi kunci Kasus Subang dua tahun silam. Kabarnya, Danu juga akan diajukan untuk menjadi Justice Collaborator dalam kasus ini.
Inilah profil dan sosok Muhammad Ramdanu alias Danu yang menjadi saksi kunci Kasus Subang dua tahun silam. Kabarnya, Danu juga akan diajukan untuk menjadi Justice Collaborator dalam kasus ini. (Kolase Youtube/TribunnewsBogor)

Baca juga: Yoris Kasus Subang Akui Ada yang Salah, Tinggalkan Pengacara Achmad Taufan Gabung Rohman Hidayat

"Bayangkan, selama ini pengalaman kami sebagai pengacara sudah diperiksa oleh polisi, tidak mungkin tidak tanda tangan BAP," tegas dia.

BAP itu sendiri menurut tim kuasa hukum sebenarnya sudah mengarah pada pelaku pembunuhan tersebut.

Hanya, Achmad Taufan meyakini kalau Danu takut dan tidak berani mengungkapkan sepenuhnya urutan kejadian di BAP.

Dia mengaku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di awal pemeriksaan kasus Subang tersebut.

Achmad Taufan khawatir jika Danu sebenarnya sudah mendapatkan intervensi sejak awal pemeriksaan.

Fakta lain mengungkapkan bahwa sejak awal kasus, Danu sudah belasan kali diperiksa.

"Pada saat kita belum pegang Danu, Danu itu lebih dari 15 kali sering dijemput, alasannya untuk diperiksa," lanjut Achmad Taufan.

"Tapi Danu tidak dibawa ke Polres, Polsek atau Polda, tapi di tempat-tempat yang Danu juga tidak mengetahui di mana"

"Di situ banyak intervensi dan tekanan sehingga terkena mental Danu."

Posisinya dalam keluarga besar korban juga menjadi dasar mengapa Danu menuruti perintah untuk menutupi kasus tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved