Berita Bali

HONLAP di Bali Ungkap Hasil Perdagangan Narkoba Untuk Dana Terorisme, Money Laundry Crypto Currency

HONLAP di Bali Ungkap Hasil Perdagangan Narkoba Untuk Dana Terorisme, Money Laundry Crypto Currency Hingga Dampak Lingkungan

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI selaku Chairman, Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., Ph.D., (kanan) dalam acara penutupan The 45th of HONLAP 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia mengungkap adanya aliran dana dari kasus peredaran gelap perdagangan narkotika untuk pendanaan terorisme hingga money laundry melalui crypto currency. 

Hal itu diungkap Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI selaku Chairman, Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., Ph.D., usai penutupan The 45th of HONLAP Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement Agencies, Asia and the Pacific di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta, Badung, Bali, pada Jumat 27 Oktober 2023. 

Pertemuan yang berlangsung selama empat hari tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi dari empat working groups discussion yang telah dilaksanakan.

“Pertemuan ini untuk sharing, penanganan juga bagaimana menyelesaikan masalah, terkait money laundry bukan hanya uang tapi dalam bentu crypto currency, dan dibahas kaitannya narkotika dengan terorisme global,”  ujarnya. 

Dalam pertemuuan ini, tidak hanya melibatkan BNN tetapi juga stakeholder lain seperti BPOM, PPATK, Polri, hingga Bea Cukai  karena penanganannya membutuhkan kerja sama semua pihak. 

“Indonesia sasaran besar narkoba. Dari narkoba digunakan terorisme, di luar negeri ada di Indonesia juga ada,” katanya. 

Lanjutnya, dalam forum tersebut juga dibahas mengenai cara pemusnahan narkotika agar tidak berdampak pada kerusakan lingkungan dan pencemaran kualitas udara.

Selama ini, untuk pemusnahan ganja yang kerap ditemukan pada kasus di Indonesia dilakukan langsung di ladang ganja yang biasanya berada di perbukitan. 

Baca juga: Bali United Dicibir Main Sepak Bola Negatif, Owner Ingatkan Gaya Maroko dan Maurrinho

Baca juga: TPA Suwung Masih Ditutup, Proses Pemadaman Masih Dilakukan


“tidak mungkin membawa barang bukti ke tempat pemusnahan yang proporsional, mungkin butuh effort upaya dan biaya yang banyak, karena tempatnya sangat jauh. Ini sedang dibicarakan untuk bagaimana kelanjutannya pemusnahan jenis barang bukti narkotika di Indonesia terutama ganja dalam jumlah besar, “ bebernya. 

“Termasuk Filipina dan Thailand rata-rata sharing bagaimana memusnahkan, tidak mengganggu lingkungan, tidak mengganggu kualitas udara dan tidak mengganggu terhadap keamanan orang yang ada di sekitar,” sambung dia. 

Dijelaskannya, dalam pertemuan HONLAP ke-45 ini terdapat 9 item yang dibahas hampir semua aspek penanganan narkotika tetapi memang lebih fokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan pemberantasan.

Pada agenda item 6d misalnya, working groups discussion tentang keterkaitan antara persoalan narkotika dengan lingkungan. 

Salah satu yang menjadi poin rekomendasi yakni pentingnya melakukan managemen secara holistik dimana pemerintah harus memastikan adanya kolaborasi seluruh pihak yang terkait untuk melindungi lingkungan, menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat dalam kaitannya dengan persoalan narkotika.

"Bersama-sama kemarin kita rumuskan mengenai penanganan narkotika misalnya terkait dengan pemusnahan, karena di banyak negara narkotika memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup, deforestasi, mauapun kualitas udara," tuturnya.

Dalam forum ini juga disepakati bahwa kerja sama antar negara sangat diperlukan dan harus terus dikembangkan, mengingat kejahatan narkotika termasuk dalam transnational organized crime. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved