Pilpres 2024

Respon Prabowo Subianto Soal Manuver Girban Nyebrang Dari PDIP: Ini Kan Proses Demokrasi

Prabowo Subianto memberikan komentar soal PDIP yang merasa kecewa usai ditinggal oleh Gibran menyebrang sebagai kader PDIP

Tribunnews
Capres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto. Respon Prabowo Subianto Soal Manuver Girban Nyebrang Dari PDIP: Ini Kan Proses Demokrasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARPrabowo Subianto memberikan komentar soal PDIP yang merasa kecewa usai ditinggal oleh Gibran menyebrang sebagai kader PDIP.

Prabowo Subianto mengungkapkan kalau kepindahan seorang kader ke partai lain merupakan hal yang wajar.

Bahkan dirinya menyebut, kader Partai Gerindra juga ada yang menyeberang ke koalisi lain.

Namun, dirinya tak mempermasalahkan hal tersebut karena hal tersebut adalah salah satu bentuk dari demokrasi.

Baca juga: Prabowo Subianto Ungkap Strategi Demi Tujuan Indonesia Emas 2045, Dilakukan Diatas Pondasi Jokowi

Seperti diketahui, kepindahan Gibran menjadi calon wakil presiden bersama dengan Prabowo Subianto menjadi akar kesedihan PDIP.

Selain itu, Joko Widodo yang juga merupakan ayah sekaligus Presiden Indonesia memberikan restu kepada anaknya untuk maju ke Pilpres 2024 mendatang

Ditunjuknya Gibran menjadi bacawapres juga direstui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal ayah dan anak itu adalah kader PDIP.

"Ini kan proses demokrasi. Saya juga banyak kader saya juga yang diambil pihak lain," ujar Prabowo saat ditemui di Posko Pemilih Prabowo-Gibran, Gunawarman, Jakarta, Senin (30/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain, pria berusia 72 tahun itu mengklaim hubungan antara dirinya dan PDIP tetap baik-baik saja selepas Gibran menjadi bacawapres-nya.

Lagipula, Prabowo mengingatkan, mereka tetap dalam satu bangsa dan negara yang sama.

"Ya kita baik-baik saja ya kan. Kan kita satu bangsa, satu negara," ucapnya.

Baca juga: 3 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Pilpres 2024: Elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Meningkat

Pasangan calon Presiden dan calon wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kenakan baju biru.
Pasangan calon Presiden dan calon wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kenakan baju biru. (dok ist/tangkap layar Youtube Kompas TV)

Baca juga: Partai Gerindra Bela Girban Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Pengamat: Celah Kontroversi Terbuka

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut partainya saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa serta rakyat Indonesia atas apa yang terjadi.

Apalagi, kata Hasto, ketika DPP PDIP bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai yang paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi.

Padahal, kata Hasto, seluruh jajaran DPP PDIP hingga ranting begitu mencintai dan memberikan privilege (hak istimewa) yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga.

"Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan konstitusi," ungkap Hasto Minggu (29/10/2023) lalu.

Pada awalnya, Hasto menyatakan seluruh kader PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi.

Namun, ternyata hal yang dikhawatirkan benar-benar terjadi.

Di mana, putra sulung Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo maju menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Di sisi lain, seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai, kata Hasto, sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari lima pilkada dan dua kali pilpres.

"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam," jelasnya.

"Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi, dan lain-lain beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami."

"Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan," terang Hasto.

"Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia. Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK," ujarnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Respons Prabowo soal Kesedihan PDIP Ditinggal Keluarga Jokowi: Ini Proses Demokrasi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved