Siswi SMP di Medan jadi Korban Rudapaksa Paman dan Sepupu hingga Hamil, Satu Tersangka Masih DPO
Nasib malang menimpa AZZ (14), seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Medan, yang menjadi korban rudapaksa paman dan sepupunya sendiri.
"Terus terang saya tidak menyetujui apa yang dilakukan pak Ripin ini dan sangat tidak menyukai. Apalagi ini dilakukan seorang guru. Walaupun tidak melakukan disekolah tapi Menyangkut perlindungan anak," tutupnya.
Baca juga: Polisi Panggil Paksa 3 Anak SMP Pelaku Rudapaksa, Mereka Ngeyel, Tak Mau Datang Memberi Keterangan
Sepupu Korban yang Merupakan Asisten Dosen Masih DPO
Kini, MRD yang merupakan paman pelaku telah diamankan pihak kepolisian.
Sedangkan anak dari MRD, SNHD, kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Diketahui, SNHD merupakan alumni Universitas Sumatera Utara (USU) Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan kini dikabarkan bekerja sebagai asisten dosen salah satu guru besar di USU.
Informasi ini pun dibenarkanwali kelas korban sekaligus pelapor berinisial YT (31).
YT mengatakan, SNHD menjadi asisten dosen guru besar USU bernama Rita.
"Kalau informasi yang didapat dia asisten dosen di USU Ekonomi, guru besar Bu Rita," kata YT, kepada Tribun-Medan.com, Kamis (2/11/2023).
Terkait hal ini, Polisi tidak membantah ia merupakan alumni di salah satu Universitas Negeri di Medan dan sebelum kabur dipekerjakan sebagai asisten dosen.
"Tersangka MRD guru PNS, di SMK Negeri di Medan. Si Syarif kuliah di USU, tapi sudah tamat. Dipekerjakan sebagai Asisten Dosen informasi yang kami dapatkan," kata AKBP Feriana Gultom.
Terpisah, Kepala Humas, Promosi dan Protokoler USU Amalia Meutia mengaku tidak memiliki data Asisten Dosen.
Dia menyebut, asisten dosen merupakan tanggung jawab pribadi dosen secara personal dan tak tercatat di Fakultas maupun Universitas Sumatera Utara.
"Itu kebijakan dosen yang bersangkutan, tidak ada hubungan dengab Fakultas atau Universitas karena sifatnya personal. Tidak ada hubungannya denhan institusi USU kalo gitu karena diluar ranah akademis," kata Amalia Meutia.
Dilihat dari website direktori.usu.id SNHD merupakan alumni mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) Fakultas Ekonomi dan Bisnis program managemen stambuk 2019.
Tertera status kemahasiswaannya sudah lulus dan saat ini disebut-sebut sebagai tenaga pengajar Asisten Dosen di Universitas Sumatera Utara.
Sementara dilihat dari situs berbeda, yakni pangkalan data pendidikan tinggi (PDDikti) PDDikti.kemendikbud.go.id nama SNHD tercatat di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) program studi Perbankan Syariah jenjang D3.
Ia masuk pada semester ganjil tahun 2016 dengan status mahasiswa peserta didik baru dan dinyatakan lulus.
Kemudian, di situs yang sama ia juga tercatat sebagai mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara (USU) jenjang S1.
Di sini ia masuk pada semester ganjil tahun 2019 dengan status awal mahasiswa berbeda, yakni pindahan dan dinyatakan lulus.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ayah dan Anak di Medan Rudapaksa Keponakan yang Masih SMP hingga Hamil, Sepupu Korban Masih Buron,
BERAWAL Bertemu di Kamar Kos di Buleleng, Kini Nasib IWK Diujung Tanduk, Korban Anak Dibawah Umur |
![]() |
---|
Rugikan Negara Rp 850 Juta, Tersangka Kasus Korupsi Dana Desa Jegu Dilimpahkan ke Kejari Tabanan |
![]() |
---|
Duka Dibalik Kemenangan PSIM Yogyakarta Atas Bali United, Suporter Tewas Terjatuh Dari Lantai IV |
![]() |
---|
Hamil 7 Bulan, Penyandang Disabilitas di Buleleng Bali Diduga Dirudapaksa, Hidup Sebatang Kara |
![]() |
---|
MENDIANG Mahasiswi Lombok Dipaksa Berhubungan Badan dan Melawan, Tersangka Dibela 14 Pengacara! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.