Rabies di Bali
VAR Untuk Korban Gigitan Anjing Rabies di Karangasem Habis
Stok VAR di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Karangasem tidak ada
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
"Terakhir kalau seandainya butuh VAR, kita berikan VAR dengan syarat ada rekomendasi dari Puskeswan. Surat ini nanti diserahkan ke Puskesmas. Seandainya positive kita lapor dan minta bantuan Prov. Bali. Di Kabupaten lain juga sama kondisi,"jelas Pertama.
Pihaknya berharap masyarakat ikut menjaga anjingnya.
Jangan melepas liarkan. Harapannya agar kasus gigitan anjing rabies bisa di tekan di Kabupaten Karangasem.
Untuk Karangasem kasus gigitan anjing meningkat bandingkan tahun sebelumnya.
"Warga harus jaga anjingnya, tak lepas liarkan,"harapnya
Baca juga: Ramalan Zodiak Jumat 10 November 2023 untuk Cancer, Leo dan Virgo: Horoskop Karir, Cinta, Keuangan
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, membenarkannya.
Kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Karangasem dari Januari hingga 6 November 95 kasus.
Sebarannya di delapan Kecamatan di Karangasem. Terbanyak di Kecamatan Karangasem, Abang,dan Bebandem.
Untuk menekan kasus anjing positive rabies, Distan terus genjot proses vaksinasi terhadap anjing di Karangasem.
Desa zona merah rabies di Karangasem menjadi prioritas pemberian vaksin.
Setelah itu zona hijau dan kuning. Depopulasi terhadap hewan penyebar rabies dilaksanakan dinas berkerjasama yayasan.
Sampai 6 Nopember 2023, capaian vaksinasinya sudah capai 48.366 ekor atau 62.74 persen dari estimasi populasi anjing di Karangasem mencapai 77.092 ekor.
Terbanyak ada di Kecamatan Karangasem hampir capai 8 ribu lebih, Kubu sekitar 7 ribu lebih, setelah itu Rendang, Bebandem, Abang, serta Sidemen
Selain itu, kata Siki Ngurah, petugas menggencarkan depopulasi terhadap anjing liar.
Sampai 6 November 2023, petugas lakukan eliminasi sebanyak 998 ekor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.