Mobil Pemedek Nyungsep di Bangli

Keluarga Korban Kecelakaan di Nongan Ungkap Firasat Buruk, Orangtua Gomboh Mimpi Gigi Copot

Suasana duka terlihat di rumah keluarga salah satu korban kecelakaan di Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kec. Kubu, Karangasem, Jumat (17/11/2023)

|
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Saiful Rohim/Istimewa
Suasana rumah duka korban kecelakaan maut di Jalan Raya Nongan - Bangli, Jumat 17 November 2023. Inset: Suasana evakuasi korban kecelakaan di TKP, Kamis 16 November 2023 

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Suasana duka terlihat di rumah keluarga salah satu korban kecelakaan di Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kec. Kubu, Karangasem, Jumat (17/11/2023) siang hari.

Peristiwa nahas yang terjadi di Jalan Raya Nongan menuju Bangli, tepatnya di Br.  Sigar, Nongan, Rendang itu merenggut enam nyawa.

Enam orang yang meninggal akibat kecelakaan yakni Komang Wirama Yogi Arta (9), Ni Luh Kantun (60), I Gede Sili (42), Ni Nyoman Ayu (42), I Ketut Mangku (46) dan Ni Made Riati (54).

Baca juga: Prajuru Dadia Dalem Tarukan Desa Kubu Sampaikan Dukacita, 15 Orang Jadi Korban Kecelakaan di Nongan

Keluarga korban I Ketut Mangku, I Nyoman Gomboh mengaku, tidak menyangka peristiwa nahas ini akan menimpa keluarganya.

"I Ketut Mangku, dan korban lainnya saudara," kata Gomboh ditemui di rumahnya, Jumat (17/11/2023).


"Awalnya saya mendapat info di grup kalau ada  kecelakaan. Katanya krama dari Tianyar alami kecelakaan di Kecamatan Rendang. Beberapa saat kemudian, infonya kecelakaan rombongan pamedek dari Desa Sukadana. Seketika itu pikiran kacau, berprasangka tidak enak. Setelah dipastikan, ternyata  benar," terangnya.

Baca juga: Enam Pemedek Meninggal di Kecelakaan Maut di Nongan Karangasem


Gomboh menambahkan, Ketut Mangku bersama  rombongan ke Pura Pulasari, Kab. Bangli  untuk menggelar persembahyangan.

Apalagi di Pura Pulasari digelar odalan yang digelar setiap tahun.

"Besok  rencananya saya ke Bangli untuk tangkil. Karena kondisinya seperti ini, akhirnya dibatalkan," imbuh Gomboh. 

Baca juga: Akibat Rem Blong, 6 Pamedak Tewas dalam Kecelakaan Minubus saat Pulang dari Pura Dalem Tarukan


Gomboh sapaan akrabnya mengaku, beberapa keluarga sempat memiliki firasat buruk sebelum kejadian.

Seperti orangtua Gomboh bermimpi giginya lepas semua. Kemudian Komang Wikrama Yogi sempat pamitan dengan gurunya.


"Banyak firasat aneh yang terjadi sebelum kejadian. Saat itu saya belum ada prasangka lain. Mungkin bunga tidur. Terakhir kali saya melihat Ketut Mangku saat  mampir ke warung. Selama 3 tahun berdagang, baru saat itu Ketut Mangku mampir untuk beli nasi dan sambal sembari pukul  pintu," jelas Gomboh.

Baca juga: Kronologi dan Identitas 6 Pamedek Meninggal Dunia, Kecelakaan saat Pulang dari Pura Dalem Tarukan


I Made Wica, keluarga korban lainnya, juga mengutarakan hal yang sama.

Pihaknya sempat mendengar anjing korban melolong siang hari hingga beberapa hari terakhir.

"Saya mendengar jelas. Saat itu saya ada di ladang. Tumben mendengar anjing melolong seperti itu siang. Biasanya cuma gonggong," kata Wica.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved