Pemilu 2024
PDIP Bali Tanggapi Video Viral Beberapa Warga di Buleleng Mengaku Tidak Mendukung Capres dari PDIP
PDIP Bali tanggapi video viral di media sosial, beberapa warga di Bali Utara yang mengaku menolak mendukung pasangan Capres-Cawapres yang diusung PDIP
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PDIP Bali tanggapi video viral di media sosial, beberapa warga di Bali Utara yang mengaku menolak mendukung pasangan Capres-Cawapres yang diusung PDIP.
Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya mengatakan, dirinya tidak meyakini warga tersebut adalah warga yang terdampak langsung pada pembangunan bandara.
Baca juga: Bobby Nasution Pilih Tinggalkan PDIP? Pastikan Dukung Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming
“Saya kurang yakin kalau mereka atau masyarakat yang terdampak langsung pada pembangunan bandara,” ungkap pria yang akrab disapa Dewa Jack itu saat dihubungi Tribun Bali, Jumat 17 November 2023.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali itu mengaku membutuhkan data dan fakta yang valid sebelum menyerap aspirasi warga tersebut.
Baca juga: Pantun Sekjen DPP PDIP di Bali : Pak Prabowo Menggoda, Pindahkan Dukungan Satu Keluarga
“Butuh fakta yang benar. Nggih (mencari tahu kebenaran video tersebut),” pungkas Dewa Made Mahayadnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Buleleng Gede Supriatna dikonfirmasi melalui saluran telepon enggan berkomentar terkait adanya video penolakan tersebut.
"Ngapain yang begitu ditanggapi," singkatnya.
Baca juga: PDIP: Prabowo dan Gibran Rakabuming Cerminan Neo-Orde Baru Masa Sekarang
Seperti yang beredar di media sosial, sejumlah warga di Bali Utara mengatakan menolak mendukung pasangan Capres-Cawapres usungan PDIP.
Video tersebut diunggah oleh akun Tiktok atas nama Bli Tut @ketutuser89089512 pada Kamis 16 November 2023.
Saat dikonfirmasi Tribun Bali, seorang pria di dalam video berdurasi 37 detik itu, Dewa Komang Edi Arta Wijaya mengatakan selaku masyarakat Bali Utara yang tidak mendukung capres dan cawapres dari PDI Perjuangan.
Baca juga: Plt Bupati Klungkung ‘Panglima Perang’ Prabowo-Gibran, Sekjen PDIP Singgung Karmaphala di Bali
Lantaran Megawati dianggap tidak setuju dengan adanya pembangunan bandara di Bali Utara.
Pria asal Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng ini juga menyebut pada tahun 1998 silam, kampung halamannya sejatinya sangat militan dengan PDI Perjuangan.
Mengingat PDIP selalu berkomitmen sebagai partai wong cilik, yang ingin membantu masyarakat kurang mampu.
"Kenapa sekarang setelah PDI Perjuangan banyak di Bali, dia (Megawati,red) malah menolak pembangunan bandara di Buleleng. Sudah viral di Youtube, Bu Mega tidak setuju ada bandara di Buleleng. Kami sangat kecewa, sehingga memutuskan tidak memiliki capres dan cawapres dari PDI Perjuangan," ungkapnya.
Wijaya mengatakan video tersebut dibuat pada Kamis 16 November 2023, sebagai bentuk kekecewaan lantaran pembangunan bandara Bali Utara batal dilakukan.
Padahal menurutnya, dengan adanya bandara, masyarakat akan semakin makmur serta dapat mengurai kemacetan di Denpasar.
"Anak cucu saya juga tidak seperti saya, tidak sulit cari pekerjaan. Penolakan ini dilakukan dari beberapa warga di Buleleng" katanya. (*)
Berita lainnya di PDI Perjuangan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.