Mobil Pemedek Nyungsep di Bangli

Tangis Pecah di SDN 2 Sukadana, Tercium Bau Darah di Kelas Korban Kecelakaan Nongan Karangasem

Tangis Pecah di SDN 2 Sukadana, Tercium Bau Darah di Kelas Korban Kecelakaan Nongan Karangasem

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Saiful Rohim
Kepala SD Negeri 2 Sukadana, Ni Luh Sudani, memperlihatkan foto I Komang Wikrama Yogi Arta saat ditemui di ruangnya, Jumat (17/11/2023) 

"Anak serta guru merasa kehilangan korban. Siswa kelas IV sempat tak mau belajar karena merasa kehilangan Komang Wikrama. Akhirnya tadi  pagi kita lakukan doa bersama untuk korban. Setelah itu para siswa kembali belajar. Tapi siswanya belum bisa  lupa," jelas Sudani.

Ni Luh Mastri selaku Guru Agama dan Ni Kadek Putu Asrini sebagai wali kelas korban, mengatakan, korban sempat bengong di bawah pohon mangga sebelum berangkat ke Bangli untuk sembahyangan.

Yang bersangkutan sempat pamitan ke guru agama serta mencium tangan dan mengaku hendak pergi.

"Kemarin itu keluar sekolah pukul 12.00 WITA. Komang Wikrama hendak pulang lebih awal karena sembahyang ke Bangli. Kemudian korban mencari saya dan pamit.

Lalu cium tangan. Tumben ini terjadi. Biasanya kalau ada siswa yang pulang duluan, semua tangan guru di cium,"kata Ni Luh Mastri, Guru Agama korban.

Dikenal sosok pekerja keras 

Sementara itu, Perbekel Penuktukan, Komang Gangga Prebawa mengungkapkan jika pasangan suami istri  I Gede Siliasa (42) dan Ni Nyoman Ayu (42) korban kecelakaan minibus rombongan pemedek di Jalur Nongan, Karangasem dikenal sebagai sosok pekerja keras.

Adapun keduanya menjadi dua dari empat orang korban tewas dalam insiden tergulingnya minibus yang mengangkut romobongat pamedek yang hendak pulang nangkil dari Pura Pulasari.

Kemudian Prebawa menuturukan jika mendiang I Gede Siliasa merupakan seorang nelayan. 

Sementara sangi istri Ni Nyoman Ayu hanya mengurus rumah tangga.

"Siliasa ini orangnya pendiam dan sibuk bekerja sebagai nelayan. Mereka tidak memiliki anak,”

“Sebelum kejadian, keluarga mengaku tidak ada firasat apa-apa,”

“Keluarga pak Siliasa dapat kabar mereka tewas kecelakaan Kamis sekitar 22.00 WITA dari keluarga besar Ni Nyoman Ayu," terang Prebawa kepada Tribun-Bali.com pada Jumat 17 November 2023.

Prebawa menambahkan, pihak Jasa Raharja telah memberikan santunan pada Jumat (17/11) senilai Rp 50 juta khusus untuk almarhum I Gede Siliasa, dan Rp 4 juta untuk almarhum Ni Nyoman Ayu. 

"Menurut Jasa Raharja untuk Nyoman Ayu tidak bisa cair full karena dia tidak punya ahli waris,”

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved