Tarif Transportasi Bandara Ngurah Rai Harus Dukung Pemulihan Pariwisata Bali

Kondisi pariwisata Bali dipastikan sudah kembali normal seperti sebelum Pandemi Covid-19. Hal itu dapat dilihat dari jumlah wisatawan tahun ini

Istimewa
Ilustrasi parkir Bandara I Gusti Ngurah Rai 

Masih belum lengkapnya opsi transportasi publik yang memadai, ditambah lagi dengan masih tingginya biaya transportasi seperti biaya sewa mobil dan transportasi online, pilihan wisatawan menjadi sangat terbatas.

Baca juga: Ada 4 Grup di Jalur Fast Track Bandara Ngurah Rai, Kejati Duga Ada Tindak Pidana Serupa di Grup Lain

Untuk pilihan yang murah, pilihan angkutan bus TransDewata masih sangat terkendala dengan terbatasnya rute dan akses yang memungkinkan bagi wisatawan untuk dapat menjangkau akomodasi dan destinasi-destinasi pariwisata lainnya dengan nyaman.

Di sisi lain, menggunakan angkutan seperti taksi atau transportasi online juga masih dianggap masih sangat mahal, bahkan bisa mencapai dua kali dari biaya di transportasi di luar bandara.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengatakan, saat ini rata-rata dalam satu hari, bandara internasional ini melayani 65 ribu penumpang yang berasal dari sekitar 400 pesawat.

Menurutnya jumlah penumpang tersebut kemungkinan akan bertambah seiring dengan bertambahnya jadwal penerbangan ke Bali.

Saat ini saja sudah ada empat maskapai internasional yang mengajukan penambahan jadwal penerbangan ke Bali.

Selain empat maskapai internasional tersebut, juga ada pesawat terbesar di dunia asal Emirates Airbus A380 juga meminta slot tambahan penerbangan.

"Ada beberapa maskapai juga yang rencananya mengubah tipe pesawat jadi ukuran lebih besar," ujar Handy pekan lalu.

Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah ada 36 maskapai yang melayani penerbangan internasional dengan 30 rute, dan 13 maskapai melayani domestik dengan 19 rute dalam negeri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved