Berita Badung

Jadi Pilot Project, Tibubeneng Gencarkan Pembuatan Lubang Simbiomasi untuk Pilah Sampah Rumah Tangga

Pengolahan sampah saat ini menjadi masalah besar bagi wilayah Tibubeneng, Kuta Utara Badung.

Istimewa
Pembuatan lubang simbiomasi yang dilakukan di wilayah Desa Tibubeneng, Kuta Utara Badung 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pengolahan sampah saat ini menjadi masalah besar bagi wilayah Tibubeneng, Kuta Utara Badung.

Hal itu karena pariwisata di wilayah tersebut sedang berkembang.


Selain pengolahan sampah minim, sampah yang belum dipilah juga menjadi masalah besar.

Baca juga: Festival Sadufest, Desa Dauh Peken Perjuangkan Hak Perempuan dan Anak, Ajari Cara Pilah Sampah

Sehingga jika diolah membutuhkan waktu yang lumayan panjang.


Menyikapi hal itu, Desa Tibubeneng, Kuta Utara Badung pun meminta masyarakatnya memilah sampahnya sendiri atau sumbernya.

Untuk membiasakan hal itu, pihak desa pun menggencarkan pembuatan lubang simbiomasi untuk sampah organik.

Baca juga: Timbunan Sampah di TPS Palak Besakih Kian Memprihatinkan, Sukla Project Diharapkan Jadi Solusi


"Kami gencarkan pemilahan sampah yang berbasis sumber. Jadi saya membuat pilot project sekarang untuk satu banjar semua keluarga saya buatkan satu-satu lubang simbiomasi," ujar Kepala Desa Tibubeneng, I Made Kamajaya Selasa 30 November 2023


Pihaknya berharap dengan menghitung setiap Kepala Keluarga mempunyai lubang simbiomasi, maka sampah organik akan bisa terurai.

"Semua ini sudah jalan, dan akan berlangsung pada 13 banjar yang ada di Desa Tibubeneng," tegasnya.

Baca juga: TPS Kelating Tak Terima Lagi Sampah Dari Luar, Perkiraan Selama Jadi Penampungan 3.000 Ton


Pihaknya mengakui, pada APBDes perubahan tahun 2023 sudah dianggarkan pembuatan lubang simbiomasi pada satu banjar.

Namun proses itu katanya akan berlanjut pada tahun 2024 mendatang.


"Ada juga masyarakat yang membuat secara swadaya. Namun jumlahnya tidak seberapa, karena kesadaran masyarakat dibangkitkan oleh kelian atas arahan kami," ujarnya.


Sayangnya Kamajaya tidak menyebutkan berapa jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Tibubeneng setiap harinya.

Baca juga: Kiriman Sampah ke TPA Temesi Gianyar Akhirnya Berkurang

Kendati demikian, dirinya berharap pengolahan sampah  bisa cepat dibangun, mengingat sampah menjadi masalah yang sangat besar.


"Untuk sementara pengolahan di Badung apalagi di wilayah Kuta Utara sangat minim, sehingga kita berharap pemerintah bisa membuat pengolahan sampah," harapnya 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved