Berita Gianyar
Kiriman Sampah ke TPA Temesi Gianyar Akhirnya Berkurang
Sampah yang sebelumnya dikirim ke TPA Temesi, Gianyar mulai kembali dibuang di TPA Suwung.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejak hujan mulai mengguyur wilayah Denpasar, Bali, kepulan asap di TPA Suwung akhirnya bisa terkendali.
Karena itu pula, sampah yang sebelumnya dikirim ke TPA Temesi, Gianyar mulai kembali dibuang di TPA Suwung.
Kondisi ini pun telah menyelamatkan Kabupaten Gianyar dari 'ledakan' sampah.
Baca juga: Jaya Negara Belum Berani Pastikan Api di TPA Suwung Padam, Sampah yang Berasap Dibongkar
Sebab, Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, sempat berencana akan menutup TPA Temesi karena overload.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Jumat 17 November 2023, diketahui bahwa pada saat Denpasar membuang sampahnya ke TPA Temesi, setiap harinya ada 100 ton sampah Denpasar.
Dibawa oleh 25 truk sampah.
Baca juga: Kurangi Sampah di Denpasar, Minggu Depan Diharapkan Jumlah Truk yang Masuk ke TPA Suwung 150 Unit
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati membenarkan hal tersebut.
Kata dia, saat TPA Suwung masih belum bisa menerima sampah, setiap harinya ada 25 truk dari Denpasar yang membuang sampahnya ke Gianyar.
Hal tersebut tak bisa ditolak, lantaran penanganan sampah di Bali, berbasis one island one management.
Baca juga: Melalui Tatakan Banyu, Babi Punya Peran Penting Kurangi Sampah Organik
Limpahan sampah dari kota Denpasar tersebut, tidak hanya dibawa ke Gianyar sebagai penyangga, tetapi juga ke Tabanan.
"Kita berbasis one island one management, sehingga jika ada permasalahan pada satu TPA seperti kemarin akan dibantu daerah penyangga," ujar Mirna.
Mirna pun mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur, lantaran hujan mulai mengguyur Bali, terutama Gianyar.
Baca juga: Sampah Menggunung di TPS Gunung Agung Denpasar, Ketinggian Capai 3 Meter
Sebab sebelumnya, ia selalu was-was mengingat TPA Temesi sempat terbakar akibat gas metana.
"Kita bersyukur musim hujan tiba, sehingga sampah di Temesi mulai basah. Sebelumnya kita selalu was-was, karena sewaktu-waktu TPA bisa terbakar karena gas metan," ujarnya.
Meski saat ini kondisi sampah telah mulai basah. Namun Mirnawati tetap menerapkan standar keamanan TPA, yakni tidak boleh merokok maupun beraktivitas menggunakan api di areal TPA.
"Kita tetap waspada, supaya tidak ada kebakaran TPA. Karena dampaknya tak hanya membuat kita kesulitan membuang sampah, tetapi asapnya sangat membahayakan warga sekitar," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.