Longsor di Bangli
Wiasa Selamatkan Anak Gadisnya dari Bencana Longsor Melalui Ventilasi
Musibah tanah longsor di wilayah Banjar Jehem Kelod, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli menyebabkan sepasang lansia menjadi korban.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Musibah tanah longsor di wilayah Banjar Jehem Kelod, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli menyebabkan sepasang lansia menjadi korban.
Lansia bernama I Nengah Suaba (62), Ni Nengah Paris (59) ditemukan meninggal dunia tertimbun material longsor.
Anak korban bernama I Wayan Wiasa menceritakan, pada saat itu hujan turun sangat deras.
Wiasa yang sedang berada di teras, tiba-tiba mendengar suara gemuruh disertai barang-barang dapur yang jatuh berserakan.
"Saya segera menuju ke kamar orang tua. Saya lihat tembok sudah jebol dan tempat tidurnya sudah tertimbun tanah. Kira-kira ketinggiannya mencapai 1,2 meter. Saya sudah pesimis orang tua bisa diselamatkan," jelasnya.
Wiasa yang teringat anaknya tidur di timur kamar orang tuanya, segera memanggil nama sang anak yang bernama Ni Nengah Nita (16).
Mendengar adanya sahutan, pria 39 tahun itu segera mendatangi kamar anaknya.
"Saya lihat dia sudah berdiri di kasur dan kakinya terluka. Mungkin sempat tertimpa reruntuhan. Saya selamatkan dia melalui ventilasi," ucapnya.
Setalah berhasil menyelamatkan sang anak, Wiasa sempat kembali lagi ke kamar orang tuanya, dan berupaya untuk menyelamatkan kedua orang tuanya dari timbunan tanah berlumpur.
Baca juga: Puluhan Desa Rawan Longsor dan Banjir BPBD Siagakan Alat Berat
Namun ia tak mampu karena air dari sawah yang berada di barat rumah sangat deras.
"Mau bagaimana lagi, karena keadaannya seperti sudah tidak mungkin bisa diselamatkan. Karena tanahnya tinggi, temboknya juga tebal. Atas kejadian itu saya menghubungi Keluhan Dinas untuk meminta bantuan," ujarnya.
Dikatakan pula, pada saat kejadian kondisi ayahnya (I Nengah Suaba) sedang sakit sejak pagi. Sedangkan Ni Nengah Paris memang kondisinya sakit-sakitan.
"Keduanya saat kejadian sedang istirahat di kamar," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Tembuku, AKP I Wayan Okayasa mengatakan, setelah dilakukan proses identifikasi selanjutnya akan dilakukan proses pembersihan material tanah longsor.
Proses pembersihan selain dari personel Polri, juga melibatkan personel TNI, BPBD dan Damkar, serta masyarakat setempat.
"Akibat musibah tanah longsor, dua orang meninggal dunia. Selain itu kerugian materiil yang dialami korban ditaksir mencapai Rp 150 juta," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.