Berita Buleleng

Puluhan Desa Rawan Longsor dan Banjir BPBD Siagakan Alat Berat

Puluhan desa di Buleleng rawan terjadi bencana longsor dan banjir bandang.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Ratu Ayu Astri Desiani
Bencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. BPBD Buleleng memprediksi ada puluhan desa rawan terjadi longsor dan banjir saat puncak hujan 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Puluhan desa di Buleleng rawan terjadi bencana longsor dan banjir bandang.

BPBD Buleleng telah menyiagakan sejumlah personel serta melakukan koordinasi dengan beberapa instansi untuk menyiagakan alat berat agar penanganan cepat dilakukan. 

Kepala BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, saat ini beberapa wilayah di Buleleng mulai diguyur hujan.

Sementara puncak hujan diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari 2024 mendatang.

Pihaknya pun memprediksi ada puluhan desa yang diperkirakan berpotensi terjadi bencana longsor dan banjir bandang. 

Dimana untuk daerah rawan longsor diperkirakan terjadi di Kecamatan Banjar sebanyak tujuh desa, Kecamatan Buleleng sebanyak 25 desa atau kelurahan, Kecamatan Busungbiu tujuh desa, Kecamatan Gerokgak 11 desa, Kecamatan Kubutambahan tiga desa, Kecamatan Sawan enam desa, Kecamatan Seririt 16 desa, serta Kecamatan empat desa. 

Sementara daerah rawan banjir bandang diperkirakan terjadi di Kecamatan Banjar sebanyak 14 desa, Kecamatan Buleleng tujuh desa atau kelurahan, Kecamatan Busungbiu 13 desa, Kecamatan Gerokgak empat desa, Kecamatan Kubutambahan enam desa, Kecamatan Sawan delapan desa, Kecamatan Seririt 17 desa, Kecamatan Sukasada lima desa, serta Kecamatan Tejakula empat desa. 

Ariadi pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada. Sementara terkait penanganannya pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUTR Buleleng, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng serta TNI-Polri untuk menyiagakan sejumlah alat berat. Hal ini dilakukan agar penanganan khususnya tanah longsor yang materialnya menutupi badan jalan cepat dibersihkan. 

Baca juga: Pura Batu Bolong Masih Ditutup Bagi Wisatawan


"Kami juga sudah menganggarkan Rp 100 juta untuk biaya sewa alat berat. Kami juga punya Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak 24 orang untuk penanganan bencana, serta bekerjasama dengan relawan, masyarakat dan TNI-Polri," jelasnya. 

Sementara terkait pencegahan banjir, Ariadi menyebut pembersihan drainase sudah dilakukan oleh pihak Dinas PUTR.

Sementara pembersihan aliran sungai juga dilakukan oleh DLH Buleleng. Ariadi pun berharap masyarakat di desa juga ikut membantu dengan melakukan kerja bakti, membersihkan daerahnya masing-masing sehingga bencana banjir dapat dicegah. 

"Masing-masing desa dan kecamatan kami imbau untuk mulai melaksanakan kegiatan gotong royong di wilayahnya. Dengan membersihkan aliran sungai dan drainase sehingga tidak ada sampah yang menyumbat aliran sungai,” jelasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved