Format Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024 Dirubah, Sekjen Gerindra: Upaya KPU untuk Efektivitas

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekjen Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara soal perubahan format debat Capres-Cawapres Pemilu 2024.

Dia memandang, perubahan format debat itu sebagai upaya KPU untuk meningkatkan efektivitas.

Baginya, perubahan ini merupakan persoalan teknis yang biasa terjadi setiap lima tahun.

Terpenting, kata Ahmad Muzani, pesan yang disampaikan oleh masing-masing pasangan calon dapat tersampaikan.

“Itu saya kira persoalan teknis. Persoalan teknis itu kan biasa. Setiap 5 tahun mengubah format.”

Baca juga: Instruksi Sekjen Ahmad Muzani di Konsolidasi Gerindra Bali: Pasang Gambar Prabowo-Gibran

“Bagaimana menurut pandangan KPU bisa lebih efektif, komunikatif, dan pesannya bisa ditangkap masyarakat,” ungkapnya usai menghadiri konsolidasi Gerindra Provinsi Bali, Sabtu 2 Desember 2023 malam.

Ahmad Muzani menekankan, debat Capres-Cawapres, hingga kampanye merupakan momentum penting.

Sebab, ketika debat dan kampanye, para paslon mengumbar program kerjanya jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Bila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, program tersebut secara otomatis juga akan menjadi program pemerintah.

Rakyat, kata dia, dapat mengetahui program kerja itu melalui debat dan kampanye.

“Pada saat debat, saat kampanye, pidato Presiden dan Wakil Presiden, itu yang menjadi program kerjanya calon Presiden dan Wakil Presiden.”

“Bila terpilih, itu akan menjadi program pemerintah. Itu sebabnya rakyat harus memilih detail calonnya, programnya,” bebernya.

Sementara KPU, dikatakan bertugas untuk mengatur format debat agar program kerja yang disampaikan masing-masing paslon dapat tersalurkan dan dimengerti oleh masyarakat dengan baik.

“KPU yang mengatur ritme ini, punya kewajiban untuk bagaimana mengatur perdebatan ini agar semua message-nya bisa ditangkap masyarakat,” jelasnya.

Di akhir, Ahmad Muzani menuturkan program kerja yang disampaikan melalui debat dan kampanye disusun langsung oleh masing-masing paslon.

Berbeda dengan masa lalu, program kerja Presiden dan Wakil Presiden dibuat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan bentuk Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Sebab, kala itu jabatan Presiden dan Wakil Presiden ditunjuk oleh MPR.

Baca juga: Gerindra Gelar Konsolidasi Internal Untuk Menangkan Prabowo - Gibran di Bali

“Dulu pemilihan dilakukan oleh MPR, program kerjanya dibuat oleh MPR, namanya GBHN,” pungkasnya.

Instruksi Ahmad Muzani

Sedangkan,  Ahmad Muzani menyampaikan instruksinya kepada seluruh calon legislatif (caleg) Gerindra se-Bali.

Ia pun menginstruksikan, seluruh caleg di semua tingkatan wajib berjuang memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di dapilnya masing-masing.

Hal itu dilakukan dengan menggelar kampanye, sosialisasi, hingga memasang gambar Prabowo-Gibran, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 itu.

“Instruksinya adalah setiap caleg di semua tingkatan, di dapilnya, harus berjuang untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.”

“Harus mengkampanyekan, harus mensosialisasikan, dan harus memasang gambar-gambar Prabowo-Gibran,” ungkapnya di Hotel Aston Denpasar.

Selain itu, Prabowo Subianto-Ketua Umum Gerindra juga menitipkan salam hormat dan sekaligus permintaan maafnya kepada para kader Gerindra di Bali.

Sebab, Prabowo dikatakan belum dapat bertatap muka dengan para kader Gerindra di Bali.

Namun, Ahmad Muzani mengatakan pihaknya tengah mengatur jadwal agar Prabowo Subianto dapat bertolak ke Bali dalam waktu dekat.

“Pak Prabowo menyampaikan salam hormat untuk semua kader Partai Gerindra di Bali dan beliau menyampaikan permohonan maaf belum sempat menyapa teman-teman yang berjuang bersama beliau di Bali,” pungkasnya.

Baca juga: Partai Gerindra Akui Isu Dinasti Politik Bakal jadi Batu Sandungan, Berharap Rumor hanya Temporer

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi Gerindra Provinsi Bali di Hotel Aston Denpasar, Sabtu 2 Desember 2023 malam.

Pantauan Tribun Bali, Ahmad Muzani tiba dengan mengendarai mobil Toyota Alphard putih.

Dia keluar dari mobil dengan didampingi oleh Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah.

Setelahnya, Ahmad Muzani langsung menuju ballroom yang disambut oleh ratusan kader Gerindra se-Bali.

(*)