Berita Gianyar
Parkiran Lapangan Ubud Becek, ini Tanggapan Dishub Gianyar
Sejak Dinas Perhubungan Gianyar bersama Desa Adat Ubud, sepekat menggunakan Lapangan Astina Ubud untuk menampung kendaraan yang sebelumnya parkir liar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejak Dinas Perhubungan Gianyar bersama Desa Adat Ubud, sepekat menggunakan Lapangan Astina Ubud untuk menampung kendaraan yang sebelumnya parkir liar di bahu jalanan pusat pariwisata Ubud, kini lalu lintas di gumi seni tersebut sudah relatif lancar.
Namun musim hujan di awal Desember 2023 ini, rupanya membawa dampak negatif.
Lapangan tersebut saat ini dalam kondisi becek, sehingga menyulitkan kendaraan untuk parkir.
Baca juga: Penanganan KK Miskin Ekstrem di Gianyar Dilakukan Per Jiwa, Satu KK Bisa Lebih dari Satu Bantuan
Selain itu, pengendara juga terkena risiko kotor dan terpeset saat keluar dari kendaraannya.
Hal tersebut menyebabkan pengendaran mobil maupun motor, enggan memarkir kendaraan di areal lapangan.
Seorang sopir, I Kadek Agus Sutapa mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah agar tidak parkir liar di sisi jalan.
Sebab, ia dan hampir semua orang yang mengais rezeki di Ubud, telah menerima manfaatnya.
Baca juga: Kronologi Wakil Ketua DPRD Gianyar Cekik Kerah Baju Kasatpol PP, Bermula Baliho Dianggap Kedaluwarsa
Yakni lalu lintas lancar, dan memudahkan dirinya menurunkan wisatawan di lokasi tujuan.
"Penertiban yang dilakukan setiap saat sangat mengubah wajah Ubud. Dulunya kiri kanan dipenuhi parkir liar sekarang terlihat lebih lengang. Arus lalulitas menjadi lancar. Jika dulu semrawut. Tentu kami sangat acungi jempol," ujar Agus, Minggu 3 Desember 2023.
Namun, ia juga meminta agar pemerintah mencarikan solusi, supaya saat diguyur hujan, lapangan tidak becek.
Baca juga: Masuki Desember, Gianyar Disambut Bencana Longsor dan Pohon Tumbang
Sebab, jika tak diatasi, ia takut beberapa orang akan kembali parkir liar pinggir jalan.
Sebab, dengan kondisi becek, pihaknya harus kotor-kotoran saat akan menuju kendaraan atau sebaliknya.
"Wisatawan pun kadang mereka komplain karena jika tidak hati-hati mereka juga bisa kecipratan lumpur," jelasnya.
Baca juga: Puluhan Pedanda Siwa - Budha Doakan Keselamatan Alam Semesta di Gianyar Bali
Kepala Dinas Perhubungan Gianyar, I Made Arianta mengatakan, pihaknya telah mengetahui perihal tersebut.
Pihaknya pun meminta supaya pihaknya parkir di lapangan tersebut, untuk bersabar.
Di mana, untuk pengelolaan lapangan itu sendiri, berada di ranah Desa Adat Ubud.
"Kita ada kerja sama dengan Desa Adat Ubud, dimana semua hak dan kewajiban diserahkan kepada desa adat, termasuk penataan parkir itu. Yang awalnya di kanan kiri jalan kini terpusat di lapangan," ujar Arianta.
Arianta mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan prajuru Desa Adat Ubud. Dan, saat ini desa adat tengah menyusun RAB terlait penataan parkir.
Karena sudah ada perjanjian kerjasama dan adendumnya, sehingga pihaknya tak menganggarkan penataan parkir tersebut.
"Desa adat sedang menyusun RAB. Sementara kita di Dishub tidak ada anggaran untuk itu, karena dalam kerjasama hak dan kewajiban diserahkan ke Desa Adat Ubud," ujar Arianta. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.