Pemilu 2024
Pengamat Politik Soroti Perubahan Format Debat Pilpres Bisa Timbulkan Ekses Negatif di Masyarakat
Pengamat Politik Soroti Perubahan Format Debat Pilpres Bisa Timbulkan Ekses Negatif di Masyarakat
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengamat Politik, Pangi Syarwi Chaniago menyoroti perubahan format debat Pemilihan Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum.
Pada gelaran pemilu sebelumnya terdapat jadwal debat untuk para calon wakil presiden (Cawapres).
Karena itu, perubahan format pada proses Pilpres kali ini justru menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat.
"Cawapres harus siap tanding, siap bertarung, siap adu gagasan adu pikiran adu narasi, adu mengatasi persoalan kebangsaan dan adu rekam jejak, harusnya debat Cawapres ya tetap diadakan sebagaimana di pemilu sebelumnya pernah diadakan," ujar Syarwi kepada Tribun Bali, pada Minggu 3 Desember 2023.
Syarwi, yang juga menjabat segagai Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menyampaikan, agar KPU dalam menyelenggarakan pesta demokrasi 5 tahunan mengedepankan independensi dan tidak tersandera konflik kepentingan.
"KPU juga jangan kemudian tidak fair, tidak equal," tuturnya.
Dia berharap, saat debat nanti, para paslon diberi ruang untuk beradu gagasan dan argumen.
Para paslon tidak perlu diberikan kesempatan untuk memberikan gagasan 'terliar'-nya untuk membangun Indonesia. Karena itu, debat pilpres harus jauh dari hal-hal yang sekedar gimik dan formalitas.
“Sehingga publik bisa menentukan siapa capres dan cawapres yang mereka akan pilih. Tidak memilih kucing dalam karung," ujar dia.
Baca juga: Kisah Nengah Sinta, Disabilitas di Klungkung yang Menopang Hidup dari Kerajinan Anyaman Bambu
KPU sebelumnya juga telah menetapkan jadwal debat kandidat Pilpres 2024 sebanyak lima kali dengan debat perdana digelar pada 12 Desember 2023.
Tiga paslon peserta Pilpres 2024 yang telah ditetapkan meliputi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menyikapi respons publik, KPU rencananya akan kembali mengundang setiap tim kampanye untuk mendiskusikan lebih jauh format debat yang diterapkan nantinya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.