Longsor Timpa Santriwati di Karangasem
Akibat Longsor di Karangasem, Santriwati Tewas Tertimpa Senderan saat Tampung Air Hujan untuk Wudhu
Hujan deras dengan intensitas lama yang menguyur Karangasem pada Minggu (3/12/2023) malam hari.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Akibat Longsor di Karangasem, Santriwati Tewas Tertimpa Senderan saat Tampung Air Hujan untuk Wudhu
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Hujan deras dengan intensitas lama yang menguyur Karangasem pada Minggu (3/12/2023) malam hari.
Akibatnya, longsor terjadi di Pondok Pesantren At-Taqwin, Banjar Kampung Anyar, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem.
Longsor tersebut mengakibatkan senderan lapangan volly setinggi 3 meter ambruk menimpa santriwati.
Akibat longsor, 1 orang santriwati meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka.
Diketahui santriwati yang meninggal bernama Mirafsul Aulia (17) asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Singaraja.
Korban mengalami luka di bagian punggung, serta wajah dikarenakan dihantam senderan tembok panjang sekitar 20 meteran tersebut.
Baca juga: Hujan Deras Akibatkan Longsor, Akses Jalan Banjar Petiga Kangin Tabanan Terganggu
Kemudian, dua orang santri yang mengalami luka diketahui bernama Ulva Izzah (18), santri asal Lingkungan Jeruk Manis, Kelurahan / Kabupaten Karangasem mengalami luka di kepala dan kaki kiri.
Serta Siti Anisa (18) santri asal Lingkungan Penaban, Karangasem yang mengalami luka di bagian kaki kanan.
Saat ini keduanya pun tengah dirawat di RS Karangasem.
Samiun, warga asal Kampung Anyar, mengatakan, yang pertama melihat kejadian yakni remaja Br. Kampung Anyar.
Saat itu para remaja hendak bermain volly di lapangan.
Lantaran hujan, yang bersangkutan tidak jadi main dan berteduh di warung.
Kemudian tepat pukul 23.00 WITA, senderan ambruk & menimpa santri.
"Saat kejadian para remaja langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi. Warga berdatangan membantu. Saat itu hujan masih deras. Korban langsung di rujuk ke RS Karangasem. Proses evakuasi lama dikarenakan material longsor lumayan tebal dan banyak," ujar Samiun kepada Tribun Bali pada Senin 4 Desember 2023.
Longsong Begitu Cepat
Kemudian, Ketua Yayasan Pondok Pesantren A -Taqwim, Kamarudin, menambahkan, longsor terjadi begitu cepat.
Tiga santri yang tertimbun longsoran tidak bisa menghindar.
Diduga korban berdiri dan duduk di emperan asrama yang berdekatan dengan senderan lapangan volly menggunakn bahan batako itu.
"Santriwati yang ada di bawah 6 orang. Santri yang ada dalam asrama 3 orang, serta sisanya di luar tampung air hujan. Rencananya air hujan dipakai keperluan santri pagi hari. Soalnya daerah sini kesulitan air dari 5 bulan,"imbuh Kamaruddin, pria yang juga jabat Kadus.
Baca juga: BREAKING NEWS: Santriwati di Karangasem Tertimpa Senderan hingga Tewas, Dua Lainnya Terluka
Tenaga pengajar Pondok Pesantren At - Taqwim, Saiful Hadi,mengaku, longsor terjadi malam hari.
Saat itu santriwati melaksanakan kegiatan di bangunan bagian atas.
Dan ada beberapa santriwati yang beraktivitas di bangunan bawah.
Menampung air hujan untuk keperluan santri pagi hari seperti berwudhu.
"Asrama santri putri dengan senderan lapangan volly berdekatan.Jaraknya sekitar 2 meteran. Saat longsor ada 6 orang santriwati yang berada di bawah, menampung air hujan,"kata Saiful Hadi di temui areal lokasi kejadian.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.