Berita Jembrana
Jembatan Permanen Banjar Pangkung Liplip-Munduk Kaliakah Senilai Rp1,9 Miliar
Jembatan Permanen Banjar Pangkung Liplip-Munduk Kaliakah Senilai Rp1,9 Miliar, Sebagai Ganti Gorong-gorong Yang Mulai Amblas
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Jembatan permanen sebagai pengganti gorong-gorong yang amblas di Banjar Pangkung Liplip - Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana terus dikebut, Selasa 5 Desember 2023.
Sejumlah pekerja juga nampak sibuk menjalankan tugasnya masing-masing.
Sebab, jembatan permanen yang anggarannya bersumber dari BKK Badung 2023 tersebut diberikan target hingga akhir Desember mendatang.
"Akhirnya yang diharapkan sudah direalisasikan. Jika dibiarkan mungkin bakal amblas," kata warga setempat, Made Muliyawan, Selasa 5 Desember 2023.
Dia mengapresiasi pemerintah yang sudah mengeksekusi perbaikan gorong-gorong yang sebelumnya amblas sejak beberapa tahun lalu dan semakin parah karena bencana alam Oktober 2022 lalu.
Karena sebelumnya setiap hujan deras terjadi, di kawasan tersebut selalu mengalami luapan air.
Apalagi, jalan di atas gorong-gorong terjadi menjadik akses utama masyarakat selama ini.
"Sempat dulu hampir saja ada yang terseret arus ketika melintas. Beruntung selamat. Dan astungkara sudah diperbaiki tahun ini," tandasnya.
Terpisah, Kabid Bina Marga, Dinas PUPRPKP Jembrana, I Kade Subamia menjelaskan, pembangunan jembatan permanen tersebut bersumber dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Badung. Total nilai yang digelontor senilai Rp1.942.213.000 dengan tenggat waktu akhir Desember 2023.
Baca juga: Komitmen Bantu Pemerintah Atasi Stunting, Radio Sonora Salurkan 8790 Butir Telur Ayam ke Klungkung
"Progresnya saat ini sudah 65 persen. Semoga selesai sesuai waktu yang ditentukan," kata Subamia saat dikonfirmasi, Selasa 5 Desember 2023.
Dia melanjutkan, jembatan yang menghubungkan Banjar Pangkung Liplip dan Banjar Munduk, Desa Kaliakah ini memiliki panjang 8 meter dan lebar 5,5 meter. Jika sebelumnya aliran air termasuk kategori kecil, saat ini sudah menyesuaikan bangunan jembatan yakni menjadi aliran sungai. Pelebaran juga bertujuan untuk mengantisipasi luapan air yang terjadi beberapa tahun belakangan.
"Lebar sungai juga disesuaikan. Karena sebelumnya di hulu aliran besar, tapi hilirnya kecil sehingga meluap. Sekarang kita sesuaikan agar tidak terjadi lagi (luapan air)," jelasnya.
Untuk diketahui, jalan amblas diatas gorong-gorong terjadi sejak tahun 2020 lalu. Setiap tahunnya, kerusakan jalan tersebut semakin parah hingga akhirnya memuncak saat Oktober 2022. Sebagian jalan tersebut amblas dan ditakutkan melebas bahkan jebol.
Masyarakat serta pihak desa akhirnya melakukan upaya dengan mengusulkan perbaikan jalan tersebut. Hingga akhirnya, pembangunannya dilakukan dengan anggaran BKK Badung 2023 dan ditarget selesai akhir tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.