Longsor Timpa Santriwati di Karangasem
Jenazah Aulia, Korban Tertimpa Tembok Roboh di Pesantren At-Taqwin Dimakamkan di Buleleng
Jenazah Mirafsul Aulia (17) tiba di rumah duka di Banjar Dinas/Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng pada Senin (4/12/2023) sekitar pukul 9.30 wita.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Jenazah Mirafsul Aulia (17) tiba di rumah duka di Banjar Dinas/Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng pada Senin (4/12/2023) sekitar pukul 9.30 wita.
Wanita yang tewas akibat tertimpa senderan yang jebol itu langsung dimakamkan oleh keluarganya di kuburan muslim desa setempat.
Perbekel Desa Musi Nyoman Arya Subawa mengatakan, anak ketiga dari pasangan Mohamad Jedri dan Jamilah itu sekolah di lembaga pendidikan agama Pondok Pesantren At-Taqwin, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem.
Baca juga: BREAKING NEWS: Santriwati di Karangasem Tertimpa Senderan hingga Tewas, Dua Lainnya Terluka
Almarhum saat ini duduk di bangku kelas XII SMA.
"Dia ikut pesantren di Karangasem sejak kelas X. Sebelumnya waktu SMP dia sekolah di Jawa," kata Subawa.
Menurut keterangan dari keluarga kata Subawa, Aulia tewas tertimpa senderan lapangan volly yang ada di kawasan Pondok Pesantren tersebut.
Baca juga: Rumah Warga Karangasem Hangus Dilahap Jago Merah, Kerugian Ditaksir Rp250 Juta
Senderan setinggi tiga meter itu ambruk akibat diguyur hujan deras.
Nahas saat itu Aulia sedang berada di dekat senderan tersebut hendak menampung air hujan.
Ia pun akhirnya tertimpa hingga tewas. Jenazah Aulia dimakamkan di kuburan muslim Desa Musi sekitar pukul 11.00 wita.
"Infonya katanya dia lagi di luar asrama, kemudian tertimpa," ucap Subawa.
Baca juga: Akibat Longsor di Karangasem, Santriwati Tewas Tertimpa Senderan saat Tampung Air Hujan untuk Wudhu
Selain Aulia, ada beberapa warga Desa Musi yang juga mengikuti pendidikan di Pondok Pesantren At-Taqwin.
Bahkan adik ke empat almarhum Aulia juga mengenyam pendidikan di pondok tersebut.
"Kalau tidak salah keluarga Aulia ini memang asli Karangasem, kemudian merantau ke Desa Musi. Ada beberapa warga kami juga yang sekolah dan tamat di Pondok Pesantren itu, " jelas Subawa.
Disinggung terkait sosok Aulia, Subawa mengaku tidak tahu persis sebab sehari-hari Aulia tinggal di asrama yang ada di Pondok Pesantren tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.