Sponsored Content
Pemkot Denpasar Gandeng Organisasi Wanita Ciptakan Budaya Anti Korupsi, Jaya Negara: Anti Korupsi
Pemkot Denpasar bersama seluruh jajaran terus berkomitmen dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi berkelanjutan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar bersama seluruh jajaran terus berkomitmen dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi berkelanjutan.
Setelah sebelumnya menyasar OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, pendidikan anti korupsi kembali digelar dengan menyasar organisasi wanita di Kota Denpasar.
Kegiatan yang dikemas melalui Talk Show yang juga dirangkaikan dengan Hari Anti Korupsi (Hakordia) Tahun 2023 ini dibuka langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, Rabu (6/12).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Wakil Ketua Gatriawara Kota Denpasar, Ny. Suparmi Wandhira, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana, serta undangan lainya.
Baca juga: Dukung Pengolahan Sampah, 10 Unit TPS3R Diusulkan Dibangun di Buleleng
Kegiatan ini turut menghadirkan dua narasumber yakni Analis Kebijakan Tindak Pidana, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Bunga Alamanda, Spesialis Pembinaan Peran Serta Masyarakat Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Qilda Fathiyah dan Psikolog Klinis dan Hipnoterapis Remaja Dewasa, Nena Mawar Sari.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam sambutanya menjelaskan, peran wanita atau ibu-ibu sekalian sebagai pendamping suami sangatlah penting.
Dimana, harus mampu memainkan perannya sebagai benteng dan garda terdepan pertahanan pertama dalam membangun mental anti korupsi.
Tantangan pembangunan kedepan semakin berat, perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi semakin maju, karenanya mempersiapkan generasi yang bersih dan berintegritas menjadi salah satu prioritas strategis saat ini.
Baca juga: Perusakan Baliho Saat Masa Kampanye Terjadi Bali, Bawaslu dan Polisi Didesak Tegas Bertindak
Di sisi lain kata Jaya Negara, perlu upaya panjang agar perilaku korupsi tidak membudaya dengan melakukan pencegahan sejak dini.
Upaya ini dapat dibangun melalui budaya anti korupsi yang dimulai dari diri sendiri, keluarga maupun pendidikan.
hal ini tentunya tidak lepas dari peran aktif figur seorang ibu dan lingkungan tempat anak-anak memperoleh nilai dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.
“Kami ingin mengajak ibu-ibu yang hebat untuk memahami dan membangun budaya anti korupsi,”
“keluarga adalah aset yang sangat berharga dalam upaya membangun budaya anti korupsi,”
“Jadi peran keluarga akan menjadi penting dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini,” ujarnya
Dikatakannya, di lingkungan keluarga perlu merefleksikan 4 konsep pendekatan ketahanan keluarga.