Berita Gianyar
Pasca Dikeluhkan Becek, Lapangan Ubud Kedatangan Batu Kapur, Warga: Tidak Bisa Lagi untuk Main Bola
Sejumlah truk bermuatan batu kapur, keluar masuk ke kawasan Lapangan Astina Ubud, Gianyar, Bali, Kamis 7 Desember 2023.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejumlah truk bermuatan batu kapur, keluar masuk ke kawasan Lapangan Astina Ubud, Gianyar, Bali, Kamis 7 Desember 2023.
Batu tersebut digunakan untuk memadatkan lapangan, yang sebelumnya becek pasca diguyur hujan.
Pemadatan dilakukan karena saat ini lapangan tersebut menjadi salah satu kantong parkir.
Baca juga: Jembatan Dauh Labak Singakerta Ubud Krodit, Pengendara Harapkan Diaspal
Warga Ubud, Agus Pratana melihat dengan pengurugan lapangan astina Ubud dengan batu kapur, menandakan lapangan sebagai tempat parkir tidak akan berlaku sementara.
Pihaknya cukup menyesalkan pemadatan ini, menggunakam batu kapur. Sebab, akan sulit difungsikan kembali sebagai lapangan bola.
Baca juga: Turis Berhamburan Saat Pemanggang Roti Terbakar di Ubud
Di mana sebelumnya, ia mendengar bahwa parkir di lapangan Ubud hanya bersifat sementara.
"Sebagai warga Ubud yang hobi sepak bola dan juga pengusaha, tentunya kebijakan pemerintah maupun desa adat ini membuat dilema."
"Di satu sisi, pihaknya kehilangan tempat berolahraga, namun di sisi lain, ini menguntungkan bagi perekonomian warga Ubud, karena wisatawan lebih mudah menjangkau artshop dan restoran, yang ada di seputaran Ubud karena tidak macet lagi," ujarnya.
Baca juga: Diduga Akibat Dupa, Bale Dangin di Ubud Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta
Pihaknya pun memilikirkan, supaya masyarakat Ubud tetap memiliki lalangan bola. Dan, iapun meyakini pemerintah dan desa adat, telah memikirkan hal tersebut.
Sebab bagaimana pun, masyarakat Ubud merupakan salah satu daerah di Bali, yang masyarakatnya gemar bermain sepakbola.
"Mungkin dampaknya sudah diperhitungkan dengan matang. Hanya saja, warga Ubud juga butuh ruang publik untuk berkreasi dan olahraga," ujarnya.
Bendesa Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa belum memberikan keterangan terkait pemadatan menggunakan batu kapur tersebut. Saat dihubungi via telepon, ia tak mengangkat.
Pun saat dikirimi pesan singkat, ia tak menjawab.
Camat Ubud, I Dewa Gede Pariyatna mengatakan, untuk penataan lapangan Ubud tersebut, ranahnya sudah di Desa Adat Ubud, karena sudah ada kerjasama antara Dinas Perhubungan dan Desa Adat Ubud.
"Adendumnya, semua penataan dan pengelolaan dilakukan oleh Desa Adat Ubud," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Lapangan Ubud
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.