Berita Gianyar
Harga Bahan Masakan Turun, Harga Kebutuhan Upakara di Gianyar Naik Drastis
Harga cabai rawit hijau di Kabupaten Gianyar, Bali yang sempat mencekik telah mengalami penurunan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Harga cabai rawit hijau di Kabupaten Gianyar, Bali yang sempat mencekik telah mengalami penurunan.
Namun di sisi lain, harga kebutuhan upakara umat Hindu justru mengalami kenaikan.
Sementara harga beras premium dan gula pasir, masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Lalui Fase Kritis, Luas Tanam di Gianyar Capai 22 Ribu Hektare atau 95 Persen
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, Senin 11 Desember 2023, harga HET beras prenium di harga Rp 13.900 per Kg namun fakta di lapangan dijual di harga Rp 15 ribu per Kg.
Sementara harga beras lokal di kisaran Rp 14 ribu per Kg. Sementara gula pasir yang harga HET-nya ditetapkan Rp 13.500 per Kg, dipasaran harganya mencapai Rp 17 ribu.
Selain itu, terdapat juga harga komoditas yang mulai mengalami kenaikan.
Baca juga: Korban Pencurian di Dalam Mobil di Gianyar Harap Pelaku Mau Kembalikan Uangnya, Siap Beri Imbalan
Mulai dari, daging ayam ras dari Rp 34 ribu menjadi Rp 35 ribu per Kg. Kebutuhan upakara masyarakat Hindu juga mengalami kenaikan, mulai dari janur, dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per ikat.
Bunga gumitir dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per Kg. Selanjutnya bunga pacah, yang awalnya Rp 16 ribu menjadi Rp 20 ribu per Kg. Terakhir, bunga pecah seribu yang awalnya Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu.
Baca juga: Wakapolres dan Kabag SDM Polres Gianyar Dimutasi
Sementara, yang mengalami penurunan harga adalah bahan masakan. Mulai dari cabai rawit hijau yang awalnya Rp 40 ribu per Kg, kini turun menjadi Rp 35 ribu.
Lalu tomat yang awal Rp 12 ribu menjadi Rp 10 ribu per Kg, sawi hijau dari Rp 12 ribu menjadi Rp 8.000, buncis dari Rp 25 ribu menjadi Rp 20 ribu dan buah mangga dari Rp 14 ribu menjadi Rp 13 ribu.
Kepala Disperindag Gianyar, Niluh Gede Eka Suary membenarkan hal tersebut. Kata dia, harga beras lokal dan premium tetap tinggi, dikarenakan pasokannya mulai berkurang.
Baca juga: Penanganan KK Miskin Ekstrem di Gianyar Dilakukan Per Jiwa, Satu KK Bisa Lebih dari Satu Bantuan
"Harga beras lokal dan beras premium harganya masih tinggi karena pasokan beras yang mulai berkurang seiring penurunan aktivitas panen," ujarnya.
Sementara kenaikan harga sarana upakara disebabkan karena kebutuhan yang cukup tinggi menjelang upacara Nangluk Merana.
"Harga daging ayam ras dan bahan upacara mengalami kenaikan karena permintaan yang meningkat dan sedikitnya yang panen sehingga berkurangnya pasokan," ujar Eka. (*)
Berita lainnya di Kenaikan Harga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.