Saudara Kembarnya Ikut Akhiri Hidup Bersama Orangtua, Begini Nasib K yang Kini Hidup Sebatang Kara
Nasib malang menimpa K, gadis 13 tahun yang kehilangan anggota keluarganya termasuk ayah (W), ibu (S) dan saudara kembarnya (R). Ketiga keluarganya t
Suwarjana mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia dapat dari kepala sekolah serta warga terdekat kawasan perumahan korban, W dikenal sebagai sosok yang bersahaja.
Tidak ada hal yang melenceng dari kebiasaannya belakangan ini.
Semua berjalan seperti biasa, berangkat mengajar, beribadah hingga berinteraksi dengan rekan sejawat.
"Informasi dari kepala sekolah dan teman sejawat, beliau guru yang baik. Beliau juga Ketua KKG Gugus Sukun. Tidak mungkin terpilih kalau dia tidak baik, kan begitu," ujarnya.
Kepala sekolah tempat W mengajar mengatakan, korban terakhir kali berinteraksi, Senin (11/12/2023).
Interaksi bersama teman sejawat tidak ada yang berbeda.
Suwarjana dan sejumlah teman sejawatnya kaget atas peristiwa ini karena tidak ada cerita atau ungkapan yang disampaikan oleh korban.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat juga menyampaikan keprihatinannya.
Ia mengungkapkan, peristiwa itu membuatnya kaget ketika pertama kali mendengar.
Dia juga mengaku masih belum mengetahui motif di balik peristiwa nahas tersebut.
Ia mengatakan keluarga besar pendidik terpukul atas peristiwa tersebut.
Suwarjana menyebut peristiwa itu sebagai tragedi.
Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang fokus untuk mendampingi satu orang anak yang selamat.
"Itu tragedi. Kami prihatin atas apa yang terjadi," ungkapnya.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Satu Keluarga Akhiri Hidup dengan Tragis Tersisa Satu Anak Kembar, Ini Kronologisnya,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.