Breaking News

Konflik Palestina Vs Israel

Barat dan Uni Eropa Mulai Tinggalkan Israel, Tuntut Kekerasan Dihentikan di Tepi Barat

Barat dan Uni Eropa mulai berpaling dari Israel, serukan kekerasan dihentikan di Tepi Barat.

|
AFP/Mahmud Hams via Tribunnews
Asap mengepul di atas Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 selama serangan udara Israel. Amunisi Canggih Kiriman AS untuk Israel Telah Tiba, Siap Digunakan untuk Perangi Hamas 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Negara-negara Barat seperti dan Uni Eropa mulai berpaling dari Israel, serukan kekerasan dihentikan di Tepi Barat.

Beberapa negara mendesak Israel untuk menghentikan kekerasan dan kekejaman yang terjadi di wilayah Tepi Barat, Kota Jenin terhadap warga Palestina.

Hal ini secara terang-terangan diserukan oleh Negara Barat dan Uni Eropa seperti Australia, Inggris, Kanada, Perancis, Uni Eropa, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Lantaran beberapa serangan yang dilakukan oleh para pemukim ekstrimis Israel sejak awal Oktober.

Baca juga: Brigade Al-Qassam Jadi Ladang Kematian Untuk Israel, Hamas Bunuh 36 Tentara IDF dan Ratakan 72 Tank

Beberapa negara tersebut menyebutkan jika hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan menyoroti banyak kasus kekerasan yang menimpa warga Palestina di sana.

Diketahui, jika penyerangan dan kasus kekerasan telah membunuh delapan warga Palestina dan melukai setidaknya 83 warga sipil di Tepi Barat.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan Jerman masih getol menjadi tameng negara ini.

Oleh karena itu, dalam pernyataan bersama yang diterbitkan pada Jumat (15/12/2023). mereka menuntut langkah pasti dan tegas untuk menghentikan kekerasan di Tepi Barat.

Israel pun dianggap wajib melindungi warga sipil Palestina dan memberikan hukuman yang setimpal pada orang-orang yang melakukan aksi penindasan yang tak berprikemanusian ini.

Dilansir Kompas.com, mereka mengungkapkan beberapa poin penting dari seruan ini.

"Sebagai kekuatan pendudukan, Israel harus melindungi warga sipil Palestina di Tepi Barat dan menyeret mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan ini ke pengadilan," ungkap mereka dalam pernyataan tersebut.

Pernyataan Jumat itu muncul beberapa hari setelah kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen mendukung pemberlakuan sanksi terhadap para pemukim "ekstremis" Israel -meskipun tidak semua dari 27 negara anggota blok itu setuju.

Sementara beberapa anggota seperti Spanyol mengkritik tajam respon Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, yang lain termasuk Jerman berdiri teguh di belakang negara itu.

Baca juga: Israel Kalah di Jenin, Hamas Tewaskan 10 Tentara IDF Setelah 3 Hari Perang di Tepi Barat

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak perang Arab-Israel tahun 1967, dan dalam beberapa bulan terakhir pasukannya telah melakukan serangan mematikan berulang kali di kamp pengungsi Jenin di utara wilayah itu.

Lebih dari 280 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat sejak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober, kata para pejabat Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved