Konflik Palestina VS Israel

Perdana Menteri Israel Didesak Lengser dari Jabatan, Buntut 3 Sandera Dibunuh Pasukan IDF

Penolakan bagi Netanyahu mulai muncul dari berbagai arah, masyarakat dan lawan politik desak untuk turun dari jabatan buntut tewasnya 3 sandera.

(Yonathan SINDEL/POOL/AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020. 

Hal ini menunjukkan bahwa dia sedang mencari langkah yang akan menjamin dukungan yang akan membuatnya bisa mempertahankan posisi Perdana Menteri.

Tentunya Netanyahu dianggap tidak memenuhi kriteria tersebut, jika dibandingkan dengan sangain terberatnya, mantan Menteri Pertahanan, Benny Gantz.

Di sisi lain, partai-partai politik Israel mulai berpaling darinnya, tak hanya itu, mereka juga menuduh Netanyahu melakukan praktik politik semala berlangsungnya perang Gaza.

Baca juga: Ancang-Ancang Terbaru Israel, Siapkan Antiterowongan Bawah Tanah Gaza Untuk Halau Perlawanan Hamas

Yang terbaru adalah ketidaksepakatan mengenai prinsip solusi dua negara.

Netanyahu menekankan bahwa perang yang dilancarkan Israel melawan Hamas di Gaza adalah perang eksistensial.

Tentara Israel Bunuh 3 Sandera di Gaza

Brigade al-Qassam sebut Israel dengan sengaja tembak mati tentaranya sendiri di Jalur Gaza.

Israel dengan sengaja membunuh ketiga tentaranya sendiri yang ditawan oleh Hamas.

Hal ini dijelaskan oleh pernyataan Hamas pada Sabtu (16/12/2023).

Diketahui tentara Israel yang ditawan di antaranya sengaja dieksekusi pada hari Jumat (15/12/2023).

“Ini adalah bagian dari upaya putus asa untuk menghilangkan beban masalah ini (konflik Israel vs Palestina),” terang Juru Bicara Brigade Al Qassam Abu Ubaida dalam sebuah keterangan.

Dan hal itu implikasinya sudah diketahui umum.

Baca juga: Ancang-Ancang Terbaru Israel, Siapkan Antiterowongan Bawah Tanah Gaza Untuk Halau Perlawanan Hamas

Pihaknya juga mengatakan musuh terus mempertaruhkan nyawa tentaranya yang ditahan di Gaza dan mengabaikan perasaan keluarga mereka, mengutip Anadolu Agency.

“Israel dengan sengaja mengeksekusi tiga tentaranya yang ditawan kemarin, memilih untuk membunuh mereka daripada membebaskan mereka,” lanjut Abu Ubaida.

Menurutnya, aksi itu adalah perilaku kriminal terang-terangan yang telah dilakukan dan terus dilakukan terhadap para tawanannya di Gaza.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved