Konflik Palestina Vs Israel

300 Orang di Gaza Tewas Perharinya Sejak Konflik Hamas Vs Israel, 52.000 Orang Luka-Luka

WHO mengungkapkan 300 orang di Gaza tewas perharinya sejak perang Hamas Vs Israel.

AP/Yasser Qudih
Warga Palestina yang terluka dalam pemboman Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 23 Oktober 2023. Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan selama berhari-hari dalam perang Israel melawan Hamas. Israel mengklaim Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit. Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas, pasukannya telah bergerak ke arah Shifa. Namun ratusan dokter dan pasien masih berada di dalam. (AP Photo/Yasser Qudih File)  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - WHO mengungkapkan 300 orang di Gaza tewas perharinya sejak perang Hamas Vs Israel.

Sejak konflik Hamas VS Israel, 300 orang Palestina di Gaza tewas perharinya.

Hal ini diungkapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (PBB) WHO, melaporkan terdapat ratusan orang meninggal dunia setiap harinya imbas konflik kelompok militan Hamas Vs Israe.

Dengan gamblang Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut Gaza sebagai neraka dunia paling mengerikan.

Baca juga: Hamas Bersumpah Tentang Kegagalan Israel Musnahkan Mereka, Tawarkan Negosiasi Atau Kematian Sandera

Ia juga menyebutkan krisis di Gaza sebagai sebuah paradi kemanusiaan yang menyeramkan.

Sejak penyerangan 7 Oktober 2023, 20.000 di Gaza terbunuh, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, lebih dari 52.000 orang luka-luka dan angka tersebut akan terus bertambah.

Ia juga mengklaim, dalam waktu 3 bulan ini, warga sipil harus hidup dalam kondisi yang mengancam jiwa dan mengubah hidup.

“Saya sampai tak bisa menghitung berapa banyak ketika saya pikir krisis di Gaza tidak bisa lebih menyeramkan lagi. Tetapi itu terjadi lagi,” ujar Ghebreyesus dikutip dari Palestine Chronicle, dilansir Kompas.com.

“Dan dengan lebih dari 52.000 orang (dan terus bertambah) menderita luka-luka yang mengancam jiwa dan mengubah hidup, dalam waktu 3 bulan ini adalah hal yang mengerikan, dan yang terpenting sebuah parodi kemanusiaan,” keluhnya.

“Sebuah horor tak akhir bagi mereka yang terjebak di apa yang disebut sebagai neraka dunia,” tambahnya.

Baca juga: Israel Ambil Alih Rumah Sakit Indonesia di Gaza Setelah Sempat Tuduh Jadi Markas Hamas

Ghebreyesus pun menyerukan agar gencatan senjata segera dilakukan, dan ia mencantumkan poin-poin untuk menyimpulkan situasi saat ini.

Ia juga mengatakan dari 36 rumah sakit di sana, hanya sembilan yang berfungsi sebagian.

“Kita saat ini tengah menyaksikan, rata-rata sekitar 300 kematian setiap hari ketika perang berkecamuk, sistem kesehatan yang hancur dengan hanya 9 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, dan taka da satupun yang berfungsi di utara,” ujarnya.

Ia juga menambahkan banyaknya anak-anak yang menjadi yatim piatu setelah orang tuanya di bunuh, serta penyakit, kelaparan dan kekurangan air bersih, dan sanitasi yang menimbulkan risiko lebih lanjut selain bom dan peluru.

Baca juga: 500rb Warga Palestina Terancam Kelaparan Imbas Perang Israel Vs Hamas di Gaza

“Ruang kemanusiaan yang selalu berhaya dan terbatas untuk menyalurkan pasokan medis yang menyelamatkan jiwa,” katanya.

“Trauma kesehatan mental yang akan menghantui banyak orang selama bertahun-tahun. Pembantaian haarus dihentikan. Kami membutuhkan gencatan senjata sekarang,” sambungnya.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved