Kemacetan Parah di Bali
Atasi Kemacetan di Bali, Menhub Paparkan Tiga Solusi, Salah Satunya Harus Serius Persiapkan LRT
Atasi Kemacetan di Bali, Menhub Paparkan Tiga Solusi, Salah Satunya Harus Serius Persiapkan LRT
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Pertemuan antara Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dengan PJ. Gubernur Bali, Kapolda Bali dan Direksi Angkasa Pura I yang membahas kemacetan yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu akhirnya selesai.
Kurang lebih dua jam pertemuan berlangsung didapatkan tiga solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di Pulau Dewata.
Mulai dari solusi jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
"Kita tentu tahu kemarin ada satu kejadian yang kurang mengenakkan (kemacetan parah pada Jumat lalu), tapi ada hikmahnya bahwa hari ini kita bisa kumpul membahasnya," ujar Menhub Budi, Minggu 31 Desember 2023 di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV.
Menhub menambahkan bahwa kejadian luar biasa yang tidak biasanya terjadi itu karena volume pergerakan yang datang dan pergi (melalui bandara), pada hari itu relatif lebih rendah dari tanggal 23 Desember tapi ada beberapa faktor penyebab lain.
Solusi pertama adalah jangka panjang dimana Bali sebagai tempat showcasenya dan citra pariwisata Indonesia, harus serius mempersiapkan LRT.
"Dari jangka panjang memang satu keharusan bahwa Bali ini harus memiliki angkutan massal perkotaan (LRT), tidak bisa lagi hanya menggunakan angkutan pribadi. Dan insyallah tahun depan sudah mulai mengadakan groundbreaking," imbuh Menhub Budi.
Baca juga: Bahas Tindak Lanjut Pembangunan LRT di Bali, Menhub : Pemda Pemegang Saham Mayoritas
Menurutnya rencana pembangunan LRT sudah matang dan juga ada kemampuan pemerintah daerah untuk anggaran pembangunan sehingga tinggal dilakukan penandatanganan MoU.
"Jadi ini sudah klik jadi tinggal tandatangani MoU. Namun demikian, kita tidak saja membicarakan solusi jangka panjang, kita bicara juga jangka pendek dan jangka menengah," tambah Menhub.
Jangka menengah yang akan dilakukan adalah perbaikan layanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mulai dari penambahan jalur keluar masuk, penambahan kapasitas parkir dan pembangunan flyover.
"Parkir (kendaraan di bandara) ditambah dan nanti juga akan ada flyover yang nanti kita minta bantuan dari Kementerian PU. Dan di Canggu harus ada membangun jalan-jalan alternatif lain seperti di Sunset Road atau Gatot Subroto Barat nanti kita koordinasi dengan Kementerian PU," papar Menhub Budi.
Namun yang paling penting sekarang menurut Menhub adalah realisasi jangka pendek dan tanggal 2 Januari 2024 itu sudah dilakukan.
Dimana solusi jangka pendek adalah mengoperasikan shuttle bus dari Dishub Bali yang akan mengantar dan menjemput para penumpang pesawat ke bandara.
"Kita sudah setuju tadi mengoperasikan shuttle bus dari bandara tujuan Nusa Dua dan Sentral Parkir Kuta, dan juga bus yang keliling disekitar Legian, Kuta dan Canggu. Mengenai tarif silahkan dibahas," ucap Menhub Budi.

												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.