Liburan Nataru di Bali
Lepas Matahari 2023 Terakhir, 350 Penari Tampilkan Pertunjukan di Catur Muka
Pemerintah Kota Denpasar menggelar acara pelepasan matahari terakhir di Tahun 2023 pada, Minggu 31 Desember 2023 pukul 18.00 Wita
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar menggelar acara pelepasan matahari terakhir di Tahun 2023 pada, Minggu 31 Desember 2023 pukul 18.00 Wita.
Walikota Denpasar Jaya Negara mengatakan tak ada perbedaan pada acara pelepasan matahari di Tahun ini dengan Tahun 2022 lalu.
“Hanya saja di tahun ini kita menambahkan acara di Muntig Siokan yaitu pesta kembang api di malam tahun baru,”
“Tujuannya adalah anak-anak muda Denpasar kita fokuskan di Sanur kami siapkan kembang api biar tidak di jalanan. Itu harapan kami,” kata, Jaya Negara.
Baca juga: 11 Hari Terakhir Bandara Ngurah Rai Telah Melayani Sebanyak 813.303 Penumpang
Untuk Revolusi pada Tahun 2024 mendatang Jaya Negara mengatakan akan ada beberapa program strategis yang dikerjakan salah satunya adalah lampu penerangan jalan.
Jaya Negara akan menargetkan penambahan lampu penerangan jalan dan penurunan kabel listrik.
“Tapi prinsipnya itu di 2024 kami ingin menutup apa yang menjadi misi kami 5 tahun kedepan karena 2024 adalah juga bagian akhir tugas kami dengan Pak Wakil,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara mengatakan Pemkot ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Denpasar yang dibangun dengan keberagaman ini ingin menampilkan kesenian dari beragam suku-suku etnis yang ada di Nusantara.
Baca juga: Promosikan Wisata, Desa Adat Gelar Festival Bugbug
“Jadi kita ingin nuansa budaya lebih ditonjolkan sesuai visi misi walikota jadikan Denpasar sebagai Kota Budaya, kreatif. Seniman yang dilibatkan kurang lebih 350 seniman,”
“Pertunjukan yang menunjukkan keberagaman budaya Nusantara. Usia yang terlibat dari anak TK hingga SMA,” ucap, Raka.
Raka juga menambahkan ia ingin budaya Nusantara yang hidup dan tumbuh di Kota Denpasar bisa disaksikan oleh masyarakat seperti tarian Dayak yang tak perlu ke Kalimantan cukup di Bali masyarakat bisa saksikan sama halnya dengan tari Papua.
“Malam masih ada kegiatan dari jam 8-10 terakhir akan ditutup tarian joget dan pesta kembang api,” tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.