Berita Jembrana
2.783 Identitas Warga Jembrana Teraktivasi Jadi IKD, Diklaim Lebih Aman dari Pencurian Data
2.783 identitas masyarakat Jembrana telah teraktivasi menjadi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - 2.783 identitas masyarakat Jembrana telah teraktivasi menjadi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Peralihan/transmisi identitas warga ini serangkaian dengan rencana pemerintah pusat untuk mengganti semua KTP fisik menjadi KTP digital.
Alasannya, untuk mempermudah pengurusan data kependudukan dan mencegah atau mengantisipasi pemalsuan serta penyalahgunaan data identitas.
Baca juga: Jembrana Lakukan Pemetaan Daerah Rawan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Ada 26 Kasus
Artinya, IKD ini diklaim aman dari pemalsuan dan lainnya.
Menurut Kabid Pelayanan Administrasi Kependudukan, Disdukcapil Jembrana, I Komang Sujana, program aktivasi dari KTP fisik menjadi KTP Digital tersebut sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu.
Sedikitnya, sudah ada 2.783 KTP fisik warga Jembrana yang teraktivasi menjadi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Jumlah tersebut masih juga dari target nasional yakni 25 persen.
Baca juga: KRONOLOGI Kompor Mayat Meledak di Jembrana: Baru 20 Menit Dipakai Meledak, Api Sambar 2 Orang
"Tahun ini akan dilanjutkan. Kita masih intens berkoordinasi dengan pusat terkait la langkah untuk mencapai targetnya nanti," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis 4 Januari 2024.
Dia melanjutkan, selain dengan sistem jemput bola, masyarakat juga diharapkan bisa mengurus atau melakukan register untuk aktivasi IKD.
Caranya hanya mengunduh aplikasi IKD pada layanan handphone seperti Play Store. Setelah semua terisi, masyarakat hanya perlu datang ke kantor Disdukcapil Jembrana.
Baca juga: 74 Ekor HPR Positif Rabies di Jembrana dalam Setahun, Menurun Drastis dari Tahun 2022
"Nanti akan diaktivasi oleh petugas kita lewat sistem. Syaratnya membawa Kartu Keluarga (KK) akan langsung diproses," sebutnya.
Disinggung mengenai manfaat dari transmisi KTP fisik menuju IKD ini, Sujana mengakui manfaatnya cukup banyak. Terutama untuk mempermudah pelayanan publik.
Yang terpenting, handphone yang berisi identitas ini jangan sampai hilang karena aplikasinya ada di handphone tersebut.
Baca juga: Ratusan Formasi Guru PPPK di Jembrana Tak Terisi, 481 Orang Lulus dari 621 Formasi
"Justru IKD sangat tidak mungkin dipalsukan. Karena sudah diplot di sistem. Kemudian yang hanya bisa membuka adalah hanya pemilik. Jika hpnya hilang untuk buka aplikasi IKD harus tau password-nya. Dan ketika salah tiga kali harus install lagi ke kantor dukcapil," tegasnya.
"Jadi sangat aman," tandasnya.
Untuk diketahui, pemerintah mencanangkan bakal mengalihkan puluhan juta KTP fisik menjadi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Selain lebih efisien, transmisi digital ini diklaim bakal lebih aman dan lebih mudah mengurus data kependudukan atau mendapat pelayanan publik. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.