Berita Jembrana
390 Orang Nikmati Layanan Angkutan Siswa Gratis, Jembrana Gelontorkan Hampir Rp 1 Miliar Setahun
Gede Ariadi menyebutkan pihaknya menyiapkan sejumlah titik kumpul untuk penjemputan siswa yang diakomodir.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemkab Jembrana memastikan program angkutan gratis untuk siswa SMP dimulai tahun ini.
Total anggaran yang digelontorkan dalam setahun hampir mencapai Rp 1 miliar.
Ada ratusan siswa yang akan diakomodir.
Mereka adalah siswa yang memiliki kartu Indonesia pintar (KIP) dan masuk dalam DTKS.
Baca juga: Larang Beli Kendaraan Bukan Solusi Agar Masyarakat Gunakan Angkutan Umum
Menurut data yang diperoleh, jumlah angkot dan angdes yang disiapkan pada program ini sebanyak 54 unit tersebar di seluruh kecamatan.
Mereka adalah kendaraan yang notabene sudah memiliki izin lengkap dan layak untuk jalan.
Total siswa yang diakomodir dalam program ini sebanyak 390 orang dari 18 SMP Negeri di seluruh kecamatan.
Di dalamnya juga termasuk beberapa orang siswa tanpa KIP.
"Dalam setahun hampir Rp 1 miliar anggarannya atau sekitar Rp 996 juta lebih," kata Kepala Bidang Perhubungan, Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana, I Gede Ariadi saat dikonfirmasi.
Menurutnya, sebelum program tersebut bergulir pihaknya berencana akan melakukan audiensi dengan pihak organda.
Sebab, saat ini kepengurusan organda masih dalam struktur lama.
"Intinya kita ingin bangkitkan angdes dan angkot di Jembrana. Total ada 390 siswa yang diakomodir karena mereka memiliki KIP dan masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)," tegasnya.
Disinggung mengenai teknisnya, Gede Ariadi menyebutkan pihaknya menyiapkan sejumlah titik kumpul untuk penjemputan siswa yang diakomodir.
Nantinya, siswa bisa menunggu jemputan di suatu tempat kemudian berangkat ke sekolah yang dituju.
"Nanti ada 54 unit yang tersebar di seluruh Kecamatan. Anggarannya sudah siap, tinggal kita ekskusi saja nanti kapan jadwal pasnya," tandasnya.
Sebelumnya, Pemkab Jembrana berencana menerapkan program angkutan gratis untuk siswa di jenjang SMP.
Namun begitu, yang menjadi prioritas adalah mereka yang memiliki KIP atau tergolong kurang mampu.
Saat itu, program ini masih proses kajian untuk selanjutnya diterapkan di tahun 2024.
Selain untuk memberikan layanan kepada siswa, program ini dirancang untuk membangkitkan kembali gairah pemilik angkutan desa yang selama ini cenderung tiarap di tengah berlimpahnya kendaraan baru di masyarakat.
Sehingga layanan angkutan umum bakal kembali menggeliat di Jembrana.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra menyebutkan, program ini leading sektornya ada di Dinas Perhubungan.
Namun, pihaknya telah mengirim seluruh data terkait jumlah siswa dan kategorinya.
Sebab, kata dia, siswa yang diprioritaskan menikmati layanan angkutan gratis ini adalah siswa yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan masuk dalam DTKS.
"Yang memanfaatkan awal nanti atau yang diprioritaskan adalah siswa kategori keluarga miskin terlebih dahulu," jelasnya.
Menurutnya, selain menjadi unggulan, program ini juga sebagai upaya menekan penggunaan sepeda motor oleh siswa.
Sebab, selama ini sejumlah siswa diakui masih menggunakan sepeda motor untuk berangkat ke sekolah.
"Kami harap ini bisa menjadi upaya untuk menekan jumlah pengguna sepeda motor oleh siswa," harapnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.