Debat Capres 2024

Pengamat Militer: Debat Capres Ungkap Pentingnya Pembenahan Alusista, Singgung Ganjar Pranowo

Pengamat Militer: Debat Capres Ungkap Pentingnya Pembenahan Alusista, Singgung Ganjar Pranowo

(Warta Kota/adhy kelana/kla)
PESAWAT TERMPUR T-50i GOLDEN EAGLE - Performance pesawat T-50i milik TNI AU dengan panjang 43 kaki serta lebar sayap 31 dan tinggi 16 kaki sebenarnya sama dengan pesawat generasi keempat plus, karena spesifikasinya bukan pesawat T-50 biasa tapi sudah spesifikasi pesawat tempur FA-50 yang dikurangi radar udara. 

 

 
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA -

Debat Capres yang membahas tema pertahanan, hubungan internasional dan geopolitik pada Minggu (7/1/2024) malam mengungkap pentingnya pembenahan Alusista.

Demikian disampaikan Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.

Ide untuk melakukan restrukturisasi TNI yang disampaikan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo diapresiasi wanita  yang akrab disapa Nuning itu.

Baca juga: Image Gemoy yang Melekat Pada Prabowo Hancur saat Debat Capres Semalam? Tim Amin Buka Suara

"Pak Ganjar malam tadi tampil prima. Beberapa hal apa yang disampaikan dibenarkan oleh Pak Prabowo. Pak Ganjar menyampaikan dalam restrukturisasi TNI yang diutamakan TNI AL dan TNI AU itu betul karena risiko tinggi bagi para pengawak alutsista," kata Nuning melalui pesan singkatnya, Senin (8/1/2024).

Menurutnya, ketidakprimaan alutsista bisa membuat semakin banyak Anumerta prajurit di usia muda.

Baca juga: Disindir Soal Kapasitas Menhan yang Belum Optimal, Prabowo Ungkap Unek-unek Ini ke Anies Usai Debat

Mereka anak bangsa yang harus kita lindungi seharusnya.

Baca juga: Psikolog Sebut Debat Capres Semalam Mengandung Drama: Ada Kontroversi, Emosi, dan Adu Nyali

Pembenahan alutsista TNI, kata Nuning terbagi ke dalam dua program untuk alutsista yang dimiliki sebelum Minimum Essential Force (MEF) ditetapkan pemerintah dan setelah MEF berjalan.

Alutsista sebelum MEF dibenahi untuk mempertahankan life cycle agar tetap dapat digunakan sesuai pasokan rantai logistik dan keahlian prajurit TNI yang mengawaki Alutsista tersebut.

"Dari analisa Operation Reaearch biasanya pembenahan alutsista tersebut dituntut mencapai level yang Maximin, yaitu yang maksimal dan semua kondisi minimal," ujarnya.

Sedangkan alutsista yang pengadaannya setelah MEF berlaku, dikatakan Nuning maka pembenahannya diutamakan untuk interoperability dan communability.

Pembenahan yang bersifat interoperability agar seluruh alutsista ketiga matra dapat digunakan secara terintegrasi.

"Contohnya meskipun jenis alat komunikasi yang diadakan oleh masing-masing angkatan berbeda tetapi tetap terintegral ke dalam sistem komunikasi ketika operasi gabungan digelar," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved