Berita Denpasar
Antisipasi Resiko Penyakit Hewan Menular Strategis, Distan Denpasar Cek Kambing di Kampung Jawa
Antisipasi Resiko Penyakit Hewan Menular Strategis, Distan Denpasar Cek Kambing di Kampung Jawa
Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Pertanian Kota Denpasar bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Denpasar menggelar pengecekan atau surveilans dan monitoring terhadap lalu lintas hewan kambing di sentra pemotong kambing di Kampung Jawa atau Dusun Wanasari, Jl. Maruti Denpasar.
Hal itu dilaksanakan untuk mengantisipasi resiko penyakit hewan menular strategis di Kota Denpasar.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar AA Gde Bayu Brahmasta, menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menganalisis risiko terjadinya kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) di Kota Denpasar.
Termasuk PMK dan Anthraks yang pernah ramai.
Sehingga surveilans dan monitoring penting dilaksanakan dengan menyasar hewan ternak.
Lebih lanjut dijelaskan, dari monitoring kali ini, ternak kambing yang berasal dari kabupaten di Bali seperti Tabanan, Singaraja dan Gianyar dan dinyatakan bebas dari PHMS.
Sehingga secara umum aman untuk dikonsumsi di masyarakat.
"Dalam kesempatan ini kami menegaskan penting untuk dicatat bahwa tidak ada izin memasukkan ternak kambing dari luar wilayah, sehingga hasilnya kegiatan ini menunjukkan bahwa ternak kambing lokal dari peternak di Bali bebas dari PHMS," katanya, Rabu 17 Januari 2024.
Pihaknya mengaku, langkah-langkah preventif ini diambil sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular strategis di wilayah Kota Denpasar.
Baca juga: Polda Bali Tegaskan Target Operasi Pengguna Knalpot Brong, Bengkel Diminta Tak Layani Permintaan
Hal ini juga guna memastikan bahwa hewan ternak di Kota Denpasar sehat dan aman dikonsumsi.
Agung Bayu berharap, hasil surveilans ini dapat menjadi dasar untuk mengimplementasikan langkah-langkah lebih lanjut guna menjaga kesehatan hewan dan masyarakat.
"Kami mengimbau untuk seluruh pengusaha ternak untuk selalu memperhatikan kesehatan hewan, sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat," ujar Gung Bayu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.