Lebih Dari 3000 Balita Bangli Ditarget Vaksin Polio

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kasus polio yang ditemukan di wilayah Jawa, hingga kini ditemukan di Bali. Di sisi lain, pihak Dinas Kesehatan terus menggencarkan vaksin polio, untuk mengantisipasi lumpuh layu pada anak. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Arsana.

Dijelaskan dia, polio merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui vaksin dan imunisasi. 

"Vaksinasi polio sudah merupakan vaksinasi rutin nasional. Yang mana targetnya adalah bayi berusia 0 hari, dengan target vaksin rutin selama 4 bulan," jelasnya Rabu (17/1/2024).

Di Bangli, lanjutnya, vaksinasi polio setiap tahunnya ditarget sebanyak 3000 hingga 3500 balita.

Sementara capaian vaksin setiap tahunnya mencapai 100 persen.

"Untuk di tahun 2023 targetnya sebanyak 3324 balita. Sedangkan di 2024, target pastinya masih menunggu sasaran dari pusat," ujarnya. 

Tingginya realisasi vaksin polio di Bangli tidak terlepas dari sosialisasi akan pentingnya vaksin polio.

Disamping juga dampak penyakit polio ke masyarakat. 

Baca juga: Sebanyak 9 Ibu-ibu Persit Kodam IX/Udayana Ikut Nyaleg, Ini Kata Pangdam

"Dampak penyakit polio ini berupa kelumpuhan. Jadi ada kelemahan pada otot, sehingga yang kita lihat di lapangan kalau dari bayi tidak bisa jalan. Dan setelah dewasa menjadi pincang. Namun secara umum masyarakat Bangli kini telah menyadari akan pentingnya imunisasi," ungkapnya. 

Kepada masyarakat, pihaknya kembali mengimbau agar membawa bayinya ke Posyandu untuk mendapatkan vaksin polio, sesuai jadwal yang sudah disepakati oleh desa dan kader.

"Dengan mendapatkan vaksin polio, astungkara kedepannya anak-anak setelah dewasa akan sehat dan bisa beraktivitas sesuai keahliannya masing-masing," tandasnya.(*)