Breaking News

Pria Tewas di Sempidi Badung

UPDATE! Hasil Autopsi Korban Pengeroyokan di Sempidi, Luka Sajam Tembus Jantung Jadi Sebab Kematian

dokter forensik yang menangani jenazah korban pengeroyokan di Sempidi membeberkan kronologi jenazah hingga tiba di RSUP Prof Ngoerah.

Istimewa/Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Aparat kepolisian Polres Badung saat melakukan evakuasi mayat yang merupakan korban pengeroyokan di Sempidi Badung pada Selasa 16 Januari 2024 pagi. Inset: Ibu korban pengeroyokan menangis menunjukkan foto anaknya semasa hidup di rumah duka di Buleleng, Senin 16 Januari 2024 - UPDATE! Hasil Autopsi Korban Pengeroyokan di Sempidi, Luka Sajam Tembus Jantung Jadi Sebab Kematian 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jenazah Adhi Putra Krismawan (23) warga Jalan Pulau Sumatra, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang tewas dikeroyok di Sempidi, Badung, Bali telah dilakukan autopsi di RSUP Prof Ngoerah.

Ketika ditemui, dr. Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F selaku dokter forensik yang menangani jenazah korban membeberkan kronologi jenazah hingga tiba di RSUP Prof Ngoerah.

“Yang dapat kita informasikan bahwa korban dengan inisial AP kita terima di kamar jenazah RSUP Prof Ngoerah pada tanggal 16 Januari 2024 pada pukul 02.20 menit dini hari, kemudian pada saat itu kami lakukan pemeriksaan luar,” ucap, dr. Alit pada Rabu 17 Januari 2024.

Lebih lanjutnya, dari hasil pemeriksaan luar tersebut dr. Alit memperkirakan bahwa waktu kematian korban kurang dari 8 jam sebelum diperiksa.

Baca juga: BREAKING NEWS! 3 Pemuda Terkapar di Jalan Gunung Soputan Denpasar, Diduga Jadi Korban Pengeroyokan

Selain itu, ia juga menemukan memang ada beberapa luka-luka pada tubuh korban akibat kekerasan-kekerasan tumpul dan juga ada 1 luka terbuka pada dada kanan.

“Kemudian di tanggal yang sama 16 Januari tahun 2024, jam 17.00 sore ada permintaan dari kepolisian untuk autopsi. Dan kita melakukan autopsi dan menemukan bahwa sebab kematian korban ini adalah luka tusuk pada dada kanan yang mengenai jantung dengan senjata tajam,” imbuhnya.

Jenazah korban kemudian sudah dibawa oleh keluarga ke kampung halaman dan sudah ada serah terima oleh keluarga kemarin (Selasa 16 Januari 2024).

Putu Suartini Tak Kuasa Menahan Tangis, Anaknya Tewas Dikeroyok dan Dibacok di Sempidi Badung

Adhi Putra Krismawan (23) warga Jalan Pulau Sumatra, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng tewas dikeroyok diduga oleh 12 pelaku yang menggunakan 7 sepeda motor, Senin 15 Januari 2024 tengah malam.

Adhi ditemukan bersimbah darah dengan luka bacokan di dada kanan, tergeletak di depan Koperasi Sedana Giri Ayung, Banjar Uma Gunung, Desa Sempidi, Mengwi, Badung, Selasa 16 Januari 2024 dini hari.

Putu Suartini (54) menangis menatap foto semasa hidup Adhi Putra, anaknya, saat ditemui di rumah duka di Jalan Pulau Sumatra, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Selasa 16 Januari 2024.

Dia tak dapat menerima kenyataan anak keempatnya itu tewas dengan kondisi yang mengenaskan akibat dikeroyok oleh sejumlah pemuda di Sempidi, Badung.

Suartini menyebutkan, kabar tewasnya sang anak baru ia ketahui, Selasa pagi. Almarhum Adhi dinyatakan tewas dengan luka bacok pada bagian dada kanan.

Bahkan dalam video yang beredar di WhatsApp, almarhum Adhi juga sempat dikeroyok oleh sejumlah pemuda.

"Anak saya meninggal dengan kondisi seperti itu. Saya tidak terima. Sudah badannya kurus kecil, diperlakukan seperti itu. Kok mereka (para pelaku, Red) tega berbuat seperti itu. Sedih sekali saya melihat anak saya meninggal dengan kondisi begini. Di video kami lihat anak saya sudah lemas, tapi masih juga dikeroyok," kata Suartini sambil menangis.

Suratini mengaku tidak tahu persis mengapa sang anak menjadi korban pengeroyokan hingga tewas.

Sepengetahuan dia selama ini, anak keempat dari enam bersaudara itu tidak pernah memiliki permasalahan dengan teman-temannya.

Terlebih almarhum Adhi merupakan sosok pendiam. Ia menduga, kasus ini terjadi karena kesalahpahaman saat Adhi dalam perjalanan pulang menuju kosnya di Dalung.

"Mungkin ada kesalahpahaman di jalan, sehingga sekelompok pemuda ini tersinggung dan mengeroyok anak saya. Tapi sampai saat ini kami belum tahu persis apa penyebabnya. Belum ada informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian," katanya.

Suratini menyebut, ia terakhir kali bertemu almarhum Adhi pada saat perayaan Natal 2023.

Kemudian pada 27 Desember, Adhi memutuskan pergi ke Denpasar untuk mencari pekerjaan.

Tujuannya untuk membiayai sekolah anak satu-satunya yang kini berusia 3,5 tahun.

Mirisnya pada Senin 15 Januari 2024, almarhum Adhi sejatinya baru saja selesai interview.

Kemudian pada Selasa 16 Januari 2024, seharusnya menjadi hari pertama almarhum Adhi bekerja di restoran di Nusa Dua.

Namun takdir berkata lain, Adhi meninggal dunia dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

"Almarhum sudah bercerai dengan istrinya. Dia sayang sekali dengan anaknya. Dia ke Denpasar itu untuk mencari uang biar anaknya bisa sekolah. Saya tidak punya firasat apa-apa. Senin malam itu tumben tidak komunikasi sama dia. Biasanya tiap hari ada saja ngirim WA nanya kabar atau memastikan dia sudah sampai kos atau belum," ungkap Suratini lirih.

Menurut keterangan beberapa saksi yang diperiksa polisi, saat kejadian ada segerombolan pemuda berjumlah sekitar 12 orang dengan mengenakan baju serba hitam yang mengendarai 7 sepeda motor dengan kecepatan kencang melintas di jalan dekat TKP.

Sejumlah pemuda itu diduga yang melakukan pengeroyokan.

Saefullah (38), salah satu saksi menjelaskan, sekira pukul 00.30 Wita dirinya melihat sepintas gerombolan anak muda melintas di depan warungnya.

Segerombolan pemuda dengan 7 sepeda motor tersebut datang dari arah timur ke arah barat.

Dan setelah di persimpangan traffic light Kwanji, 3 motor berbelok ke kiri dan 4 yang lain lurus ke arah barat.

"Saya lihat sepintas, mereka pergi. Nah setelah beberapa menit baru mengetahui ternyata terjadi keributan di timur warung saya," ujarnya kepada polisi.

Pihaknya belum mengetahui ciri-ciri pengendara tersebut, yang awal dirinya menemukan korban tergeletak di pinggir jalan di depan Koperasi Konsumen Sedana Giri Ayung Dalung.

Terdapat luka lecet pada lutut bagian kiri, luka lecet pada belakang telinga kanan, luka robek pada dada kanan.

Setelah itu korban dibawa ke RS Mangusada dan selanjutnya dibawa ke RS Prof Dr IGNG Ngoerah (Sanglah) Denpasar.

Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura, Selasa 16 Januari 2024 mengaku, pihaknya saat ini masih melakukan upaya penyelidikan guna memastikan kronologis kejadian.

"Seperti apa termasuk mencari terduga pelaku yang melakukan dugaan tindak pidana penganiayaan/pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal di tempat," ucapnya.

Diakui, dari pemeriksaan luar, korban terdapat luka tusuk pada dada kanan dengan lebar 2,5 cm, lecet pada lutut kanan dan lutut kiri, lecet pada siku kanan, lecet pada kepala belakang kanan di bawah telinga.

Lecet pada dahi, lebam pada pipi kanan dan lecet pada punggung serta bahu kanan.

"Di TKP kita juga temukan 1 unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna hitam nopol DK 3015 UBH. Motor ditemukan tergeletak di depan koperasi Sedana Giri Ayung," imbuhnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, polisi sedang memburu para pelaku pengeroyokan.

Disinggung soal identitas terduga pelaku, Kabid Humas mengaku pihaknya tengah melakukan pendalaman.

Pendalaman dan pengejaran ini dilakukan personel Polres Badung yang dibantu Ditreskrimum Polda Bali.

Kombes Jansen mengaku sangat menyayangkan peristiwa tersebut.

Dia berharap agar peristiwa serupa tak terulang kembali.

Selain itu, Kombes Jansen juga mengimbau masyarakat agar dapat menjaga situasi kamtibmas.

Hal ini dapat dilakukan dengan menginformasikan kepada polisi bila ada kegiatan kongko-kongko yang berpotensi mengganggu situasi kamtibmas. (gus/rtu/mah)

Satu Liang Lahad dengan Adik

JENAZAH Adhi Putra Krismawan (23) pria asal Jalan Pulau Sumatra, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, yang tewas akibat dikeroyok sejumlah pemuda di wilayah Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, Selasa 16 Januari 2024 dini hari, masih berada di RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah (Sanglah) Denpasar untuk diautopsi.

Seusai diautopsi, pihak keluarga akan membawa pulang jenazah agar secepatnya dapat dimakamkan di Taman Makam Umat Kristiani wilayah Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng. Jenazah Adhi akan dimakamkan pada satu liang lahad dengan adik bungsunya.

"Adik bungsunya sudah lama meninggal. Nanti akan dikuburkan di satu liang lahad saja," ungkap sang ibu Putu Suartini saat ditemui di rumah duka, Selasa 16 Januari 2024.

Gede Juni Artawan, adik kelima almarhum Adhi, mengatakan, sang kakak selama ini tinggal satu kos bersama dirinya di wilayah Dalung, Badung.

Juni menuturkan, Senin 16 Januari 2024 sore ia pergi bekerja di salah satu hotel kawasan Jimbaran.

Sebelum berangkat bekerja, ia bahkan sempat memberikan uang kepada almarhum, agar digunakan untuk membeli bensin.

Selanjutnya sekitar pukul 19.00 Wita, Juni mengaku sempat berkomunikasi dengan almarhum Adhi melalui pesan WA, terkait paket barang yang dibeli melalui toko online.

Kemudian sepulang dari bekerja pada Selasa dinihari sekitar pukul 01.00 Wita, Juni mendapatkan sang kakak sudah tidak berada di kos.

Kala itu Juni mengaku tidak memiliki firasat buruk.

"Saya tidak mikir macam-macam, karena saya kira dia (almarhum Adhi, Red) lagi sama pacarnya," ungkap Juni.

Hingga pada Selasa sekitar pukul 09.00 Wita, Juni menyebut pintu kamar kosnya tiba-tiba digedor oleh sepupunya dan mengabarkan jika Adhi telah meninggal dunia akibat dikeroyok sejumlah pemuda di wilayah Sempidi.

"Sepupu bilang kalau kakak saya sudah meninggal. Saya kaget sekali dengar kabar begitu," kata Juni sembari menyeka air matanya.

Hingga saat ini pihak keluarga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab sang kakak dikeroyok sejumlah pemuda hingga tewas.

Pihaknya berharap polisi dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku. (rtu)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved