Human Interest Story
Kisah Wayan Budiasa, Tertatih-Tatih Menjalani Kehidupan, Anak Putus Sekolah, Istri Sempat Depresi
Wayan Budiasa masih berstatus sebagai warga Karangasem yang dibuktikan melalui KTP.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah kira-kira gambaran nasib I Wayan Budiasa.
Pria asal Karangasem ini nampaknya tertatih-tatih menjalani kehidupan bersama istri dan tiga putranya.
Pasalnya, putra kedua dari Wayan Budiasa terpaksa putus sekolah sejak kelas 3 SD lantaran tak dapat membayar biaya administrasi.
Bahkan, putranya yang bersekolah pada sekolah swasta di kawasan Denpasar itu sempat menunggak pembayaran hingga Rp 20 juta.
Baca juga: Kisah Dadong Rakni, Lansia di Desa Tegak Klungkung Tinggal di Bangunan Tua Nyaris Roboh
“Ada kendala anaknya yang kedua. Anaknya sejak kelas 3 (SD) putus sekolah. Harusnya sekarang kelas 1 SMP. Karena putus sekolah, jadi 4 tahun sudah ketinggalan. Akhirnya ada tunggakan yang harus diselesaikan. Menurut Pak Wayan, tunggakannya 20 juta (rupiah),” ungkap Ketua Pemuda Perindo Bali, Kendrick Reinaldo Maxi, Kamis 18 Januari 2024.
Wayan Budiasa dikatakan sempat meminta bantuan kepada salah satu Anggota DPD RI Bali.
Namun usahanya itu tak membuahkan hasil.
Kendrick yang mengaku iba akan nasib Budiasa kemudian berusaha mengadvokasi hal ini dengan pihak sekolah.
Walhasil, tunggakan yang mulanya Rp 20 juta itu akhirnya dapat turun drastis menjadi Rp 1,3 juta.
Kendrick berdalih, putra Wayan Budiasa hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 3 SD.
Sementara itu, biaya administrasi yang diminta pihak sekolah dihitung hingga kelas 6 SD.
Sehingga, Kendrick menilai biaya yang diminta pihak sekolah kepada Wayan Budiasa tidak fair.
“Setelah kita negosiasi dan bicara dari hati ke hati, bisa kita selesaikan. Dari angka Rp 20 juta, saya cuma membayar Rp 1,3 juta. Anaknya kan sampai kelas 3 saja sekolahnya. Nggak fair kalau argonya terus berjalan. Terus dihitung. Rp 1,3 juta itu tunggakan sampai dia kelas 3,” kata Kendrick.
Disinggung soal alasannya memilih sekolah swasta, Wayan Budiasa menuturkan lantaran pihaknya tak dapat menyekolahkan putranya di sekolah negeri.
Sebab, Wayan Budiasa masih berstatus sebagai warga Karangasem yang dibuktikan melalui KTP.
Selanjutnya, putra kedua dari Wayan Budiasa direncanakan melanjutkan pendidikan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Tak hanya kesulitan membiayai pendidikan anaknya, Wayan Budiasa juga harus merawat sang istri yang kini tengah menderita penyakit asam lambung.
Bahkan, sang istri dikatakan sempat mengalami depresi lantaran mengidap Covid-19 pada 2020.
Istrinya sempat dirujuk ke RSJ Bangli lantaran mengidap depresi kala itu.
Namun, rujukan itu ditolak oleh Wayan Budiasa. Kini sang istri tak dapat bekerja dengan optimal karena terganggu kondisi kesehatannya.
Kini Wayan Budiasa tinggal di sebuah rumah kos di kawasan Batubulan, Gianyar.
Dia lebih memilih meninggalkan daerah kelahirannya lantaran kasepekang oleh banjarnya di Karangasem.
Kendrick membeberkan, Wayan Budiasa mendapat perlakuan itu lantaran tak bisa membayar iuran kepada banjarnya.
“Masih ada case, di banjar di sana (Karangasem) tidak bisa diterima. Karena tidak bisa bayar iuran,” jelas Kendrick.
Ingin meringankan bebannya, Kendrick juga memasukkan data diri Wayan Budiasa ke Kesbangpol Bali. Dengan harapan, bisa mendapat bantuan.
Walhasil, Wayan Budiasa dikatakan menerima bantuan dana Rp 1 juta dari Pj Gubernur Bali melalui Kesbangpol Bali.
“Saya masukkan Pak Wayan dalam grup Kesbangpol, dan akhirnya ternotifikasi. Besok (hari ini) beliau mendapat bantuan (dari Pj Gubernur Bali) untuk usaha senilai 1 juta (rupiah),” jelas Kendrick.
Kendrick yang merupakan caleg DPRD Denpasar dapil Denpasar Utara ini sejatinya tak diuntungkan secara politik dengan membantu Wayan Budiasa.
Sebab, Wayan Budiasa masih ber-KTP Karangasem dan tinggal di wilayah Batubulan, Gianyar.
Disinggung soal alasannya mau membantu Wayan Budiasa, Kendrick mengaku iba terhadap perasaan para putra Wayan Budiasa.
Dia berharap, melalui advokasinya terhadap pendidikan putra Wayan Budiasa, kehidupan keluarga mereka dapat berubah menjadi lebih baik.
“Secara dapil, saya tidak ada kepentingan dengan Pak Wayan karena KTP Karangasem, tinggal di Kesiman, dan sekarang di Batubulan. Anaknya 3 laki-laki. Anak pertama bersekolah. Dua tidak sekolah. Bagaimana perasaan adik-adiknya? Pendidikan itu memang harus kita perjuangkan. Supaya bisa berubah,” kata Kendrick. (mah)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.