Berita Badung

Pasca Pembacokan di Sempidi Badung, Pihak Banjar Belum Lakukan Upacara Pembersihan

Pasca Pembacokan di Sempidi Badung, Pihak Banjar Belum Lakukan Upacara Pembersihan

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Ist
Keluarga Korban Pembacokan di Sempidi Ungkap Tak Ada Firasat Apapun, Sosok Adhi Dikenal Penyayang 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Aparat Desa, khususnya di Banjar Uma Gunung, Sempidi Badung sampai saat ini belum melakukan upacara pembersihan secara niskala pasca terjadinya kasus pembacokan di wilayah Banjar Uma Gunung Sempidi, Mengwi Badung beberapa hari lalu.

Aparat desa setempat pun awalnya tidak mengetahui adanya kejadian pembacokan hingga menewaskan Adhi Putra Krismawan (23) asal Jalan Pulau Sumatra Widyasari Gg. VIII C, RT, Kampung Baru, Buleleng itu.

Bahkan hal itu diketahui saat videonya beredar keesokan harinya setelah kejadian.

Hal itu puj dikatakan Kelian Banjar Uma Gunung, Sempidi Wayan Suarjaya saat dihubungi Minggu 21 Januari 2024.

Pihaknya mengaku, sampai saat ini pihak banjar ataupun desa belum melakukan upacara pembersihan secara niskala.

Biasanya pasca kejadian besar, aparat desa melakukan upacara pencaruan, apalagi sampai bersimbah darah dan merenggut nyawa.

"Untuk upacara pembersihan secara niskala atau mecaru kita belum laksanakan," ujar Wayan Suarjaya.

Pihaknya mengaku, mengenai upacara atau tindaklanjut yang dilakukan desa pasca kejadian itu belum dikoordinasikan.

Mengingat masih banyak kegiatan atau acara Banjar Uma Gunung.

Baca juga: Keributan di Poh Gading Bukan Jambret Atau Begal, Tapi Salah Paham Antar Pengendara


"Saya masih banyak kegiatan, jadi kami belum koordinasi sesama prajuru termasuk jro bendesa," bebernya.

Diakui, waktu kejadian pihaknya juga tidak mengetahui dan tidak ada laporan yanh masuk. Bahkan dirinya tahu kejadian itu keesokan harinya.

"Saat kejadian saya tidak tau, besoknya baru tau, oo... ada begini di lingkungan banjar kami," ucapnya.

Pihaknya mengakui jika itu terjadi di pinggir jalan raya utama dan merupakan kawasan pertokoan. Kendati demikian Suarjaya mengaku kejadian itu baru pertama kali terjadi di lingkungan Banjar Uma Gunung.

"Kasus seperti ini baru pertama kali niki. Kalau kecelakaan kan sudah biasa, namanya di Jalan. Jadi pengeroyokan seperti ini belum pernah," bebernya.

Kendati demikian terkait pembersihan dan tindaklanjut desa pasca kejadian itu, dirinya akan berkoordinasi dulu dengan prajuru yang lain.

Sementara sampai saat ini Kasus Pembacokan belum juga terungkap. Padahal aparat kepolisian sudah mengecek CCTV dan ciri-ciri pelaku sudah dikantongi.  Pemyelidikan pun masih tetap dilakukan dan berharap bisa cepat terungkap. (*)
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved