TKI Asal Bali Meninggal di Jepang

Pemulangan Jenazah TKI Asal Bali yang Meninggal di Jepang, Pihak Keluarga Kirim Email ke Menlu

Ida Bagus Subali yang merupakan TKI asal Bali meninggal dunia di Jepang. Kini pihak keluarga berupaya melakukan pemulangan jenazah ke Bali.

ist
TKI asal Jembrana, Ida Bagus Subali semasa hidupnya. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ida Bagus Subali yang merupakan TKI asal Bali meninggal dunia di Jepang.


Kini pihak keluarga berupaya melakukan pemulangan jenazah ke Bali.


Bahkan pihak keluarga yang diwakili Ida Bagus Ketut Susena sudah mengirim email ke Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi.

Baca juga: Ida Bagus Subali, TKI asal Bali yang Bekerja di Jepang Meninggal Dunia, Tinggalkan 3 Orang Anak


Dalam email yang dikirim, Susena yang juga Ketua Umum Puskor Hindunesia ini menyertakan data diri mendiang.


Diketahui jika Ida Bagus Subali lahir di Jembrana, 17 Sep 1968.


"Beliau TKI di Jepang dari tahun 2020,  yang meninggal karena sakit pada tanggal 22 Januari pukul 11 siang waktu setempat," tulis Susena dalam email tersebut yang dibagikan kepada Tribun Bali.

Baca juga: BREAKING NEWS: TKI Asal Bali Meninggal di Jepang, Puskor Hindunesia Ikut Upayakan Pemulangan Jenazah


Susena menambahkan, atas kesepakatan keluarga dan sebagaimana tradisi umat Hindu Bali, maka keluarga sangat ingin agar jenazah dipulangkan dengan bantuan KBRI dan Kementerian Luar Negeri. 


Di mana nantinya di Bali jenazah akan diupacarai sesuai dengan adat budaya kami di Bali.


Saat ini, jenazah masih dititipkan di rumah sakit di Tokyo Jepang.

Baca juga: Amor Ring Acintya! Pekerja Migran Bali Meninggal di Jepang, Kematiannya Diinvestigasi


Ketua Umum Puskor Hindunesia, Ida Bagus Ketut Susena mengatakan semeton Bali yang berpulang tersebut masih kerabatnya.


"Beliau misan (sepupu) saya. Dan kami dari Puskor Hindunesia bersama elemen lainnya tengah berupaya memulangkan jenazah beliau," katanya saat dihubungi Selasa, 23 Januari 2023.


Pihaknya mengaku telah bersurat ke Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Tokyo, juga ditembuskan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali.


Dalam proses pemulangan ini Puskor Hindunesia juga bekerja sama dengan krama banjar di Tokyo, hingga asosiasi warga Bali yang ada di Jepang.


Jenazahnya pun sudah divisum dan diotopsi oleh pihak terkait di Jepang.


Selanjutnya akan dilakukan investigasi untuk mengklarifikasi kematiannya.


Ia menambahkan, Ida Bagus Subali telah berangkat ke Jepang sejak Januari 2020 lewat jalur resmi.


Kemudian sempat bekerja di Jepang dengan sistem kontrak.


Namun karena pandemi, ia tak bekerja lagi dan kemudian sakit.


Dalam kondisi sakit, ia kemudian bekerja serabutan di Jepang.


"Karena pandemi beliau keluar dari kontrak pekerjaannya. Kemudian mencari pekerjaan serabutan termasuk dalam bidang pertanian dan perkebunan. Juga tinggal berpindah-pindah," katanya.


Susena menambahkan, yang bersangkutan aslinya berasal dari Jembrana.


Kemudian besar di Lombok bersama orangtuanya yang menjadi tentara.


Setelah itu kembali merantau ke Bali dan bekerja dalam bidang perhotelan.


Selain itu, juga sempat bekerja ke Australia.


Sebelum berangkat ke Jepang, menurut Susena, yang bersangkutan tinggal di wilayah Tuban, Badung.


"Sudah berkeluarga dan punya tiga anak yang masih sekolah," imbuhnya.


Susena secara pribadi maupun melalui Puskor Hindunesia berharap agar jenazah bisa dipulangkan tanpa dikenakan biaya apapun.


"Kami berharap, agar pemerintah bertanggungjawab terhadap warganya di luar negeri. Jadi setiap warga negara berhak mendapat perlindungan, tidak ada alasan tidak bisa memulangkan termasuk mendukung pembiayaan. Apalagi dia adalah pahlawan devisa, mendapatkan devisa untuk negara," katanya. (*)
 
 
 
 
 

BalasTeruskan 
Tambahkan reaksi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved