TKI Meninggal di Jepang
Keluarga TKI yang Meninggal di Jepang Mohon Bantuan Semua Pihak, Dana Pemulangan Layon Rp120 Juta
Keluarga TKI yang Meninggal di Jepang Mohon Dukungan, Proses Pemulangan Layon Butuh Dana Rp120 Juta
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
"Informasinya, yang bersangkutan meninggal dunia karena sakit," kata Perbekel.
Ketua Umum Puskor Hindunesia, Ida Bagus Ketut Susena mengatakan semeton Bali yang berpulang tersebut masih kerabatnya.
"Beliau misan (sepupu) saya. Dan kami dari Puskor Hindunesia bersama elemen lainnya tengah berupaya memulangkan jenazah beliau," katanya saat dihubungi Selasa, 23 Januari 2023.
Pihaknya mengaku telah bersurat ke Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Tokyo, juga ditembuskan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali.
Dalam proses pemulangan ini Puskor Hindunesia juga bekerjasama dengan krama banjar di Tokyo, hingga asosiasi warga Bali yang ada di Jepang.
Jenazahnya pun sudah divisum dan diotopsi oleh pihak terkait di Jepang.
Selanjutnya akan dilakukan investigasi untuk mengklarifikasi kematiannya.
Sudah 3 Tahun Bekerja di Jepang
Lebih lanjut, ia menambahkan jika Ida Bagus Subali telah berangkat ke Jepang sejak Januari 2020 lewat jalur resmi.
Kemudian sempat bekerja di Jepang dengan sistem kontrak.
Namun dikarenakan pandemi, ia tak bekerja lagi dan kemudian sakit.
Dalam kondisi sakit, ia kemudian bekerja serabutan di Jepang.
"Karena pandemi beliau keluar dari kontrak pekerjaannya. Kemudian mencari pekerjaan serabutan termasuk dalam bidang pertanian dan perkebunan. Juga tinggal berpindah-pindah," katanya.
Susena menambahkan, yang bersangkutan aslinya berasal dari Jembrana.
Kemudian besar di Lombok bersama orang tuanya yang menjadi tentara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.