Berita Bali
Harga Beras di Bali Naik Ugal-ugalan, Para Pembeli Terkaget-kaget Setiap Datang
Dengan terpaksa Ni Ketut Mudati menjual berasnya sesuai harga pasaran saat ini. Ia tahu harganya sangat mahal.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Begitupun merek lainnya. Seperti Samudra awalnya Rp 68 ribu kemasan 5 Kg, sekarang sudah mencapai Rp 74 ribu," sebutnya, Minggu kemarin.
Merti tidak mengetahui penyebab harga beras melonjak drastis dalam sepekan. Ini kondisi pertama kali sejak dia jualan beras.
"Tentu para pembeli terkaget-kaget. Karena dalam sepekan harganya sudah mencapai Rp 74 ribu," ungkapnya.
Naiknya harga beras premium diikuti beras lokal. Dari sebelumnya Rp 300 ribu per 25 Kg, saat ini harganya Rp 310 ribu hingga Rp 315 ribu per Kg.
Akibat naiknya harga beras, tak sedikit masyarakat yang kini lebih memilih untuk membeli beras secara eceran. Harga per Kg saat ini Rp 15 ribu, dari sebelumnya Rp 14 ribu.
Walaupun harganya naik, Wayan Merti mengakui pasokan beras kualitas premium tetap lancar. Sebaliknya beras Bulog yang harganya cendrung murah dan bisa menjadi alternatif masyarakat, pasokannya justru seret.
"Ada sudah satu bulan kosong. Makanya banyak pembeli terkaget-kaget karena harganya mahal," kata dia.
Di Jembrana, harga beras medium dan premium merek tertentu mengalami kenaikan. Beras medium dari Rp 14 ribu per Kg naik jadi Rp 15 ribu per Kg. Kemudian beras premium dari Rp 15 ribu per Kg naik menjadi Rp 16 ribu per Kg.
"Kenaikannya terpantau mulai Kamis 25 Januari. Untuk beras medium dan premium naik seribu rupiah per kilogram," kata Fungsional Analis Perdagangan, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Jembrana, I Putu Gede Mahaputra.
Alasan naiknya harga beras dijawab Tude Mahaputra secara klise. Ia menduga kenaikan harga lantara damapak kemarau panjang atau El Nino. Kemudian, belum banyak lahan pertanian yang panen padi di Jembrana.
"Mungkin titik masalahnya adalah gabah yang sulit dan mahal. Karena ada panen padi namun tidak banyak. Tapi beruntung saat ini sudah mulai ada yang menanam sehingga perkiraannya Maret atau April gabah sudah tersedia di Jembrana," jelasnya.
Selama ini, kata dia, Jembrana mengambil gabah ke luar seperti Tabanan. Sekarang sudah tidak bisa lagi mengambil gabah ke luar pulau karena mereka di luar pulau Bali seperti Jawa juga mengalami keterbatasan stok gabah.
Badung relatif lebih murah berdasarkan klaim Dinas Koprasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan. Harga beras medium I mencapai Rp 14 ribu per Kg. Sebelumnya atau di awal tahun 2023 beras medium I pada di angka Rp 11 ribu per kg. Kenaikan terjadi secara bertahap mulai dari Rp 100 hingga Rp 500 per Kg.
Selain itu, untuk beras premium I pada awal tahun 2023 di angka Rp 12.500 per Kg dan kini sudah berada di angkat Rp 15 ribu per Kg. Otoritas mengklaim, kenaikan harga beras bisa terjadi karena jenis dan kualitas beras yang berbeda-beda.
"Jenis beras mungkin yang berbeda-beda sehingga terjadi kenaikan. Namun untuk stok kami pastikan aman. Besok (hari ini) saya evaluasi terkait kenaikan berasnya. Karena banyak jenis beras yang ada," ujar Kepala Dinas Koprasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan Badung Made Widiana. (weg/mer/mpa/gus)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.