Berita Bali

Harga Beras di Bali Naik Ugal-ugalan, Para Pembeli Terkaget-kaget Setiap Datang

Dengan terpaksa Ni Ketut Mudati menjual berasnya sesuai harga pasaran saat ini. Ia tahu harganya sangat mahal.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana di toko beras milik Wayan Merti. Harga beras di Bangli naik drastis. 


Lama-lama Tak Terbeli

Naiknya harga beras membuat masyarakat mengeluh. Warga bahkan menyatakan, lama-lama beras tak terbeli. Pemerintah diminta serius bertindak dan tak hanya memberi jawaban itu-itu saja. Warga Bangli bernama Ni Nengah Suryawati mengaku dilema.

Beras adalah kebutuhan pokok, namun di sisi lain harga beras terus mengalami kenaikan yang tidak terkontrol.

Akibat harganya yang kian mahal, ia menyiasati dengan membeli beras di lokasi penggilingan karena harganya lebih terjangkau.

"Saya sekeluarga tetap membeli beras karena ini kebutuhan pokok. Saya berharap pemerintah bisa mengontrol harga agar masyarakat tidak berat seperti ini. Kalau langsung dari lokasi penggilingan, harganya Rp 310 ribu isi 25 kilogram," ucapnya.

Sedangkan warga bernama Anggraeni saat ditemui di Pasar Rakyat Gianyar meminta pemerintah segera mencarikan solusi untuk mengatasi persoalan ini.

"Ini kan kebutuhan pokok, kalau harga beras terus naik, tentu kami resah. Lain kalau harga cabai yang naik, kan biasa saja," demikian keluhnya.

"Dulu harga beras premium untuk ukuran lima kilorgam kami beli Rp 60 ribu sekarang Rp 75 ribu. Kalau bisa, siapapun yang di atas (pemerintah, red), mohon agar harga bahan pokok yang seperti ini agar selalu diperhatikan, supaya bisa dibeli oleh masyarakat kelas menengah ke bawah," sambung dia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved