Pemilu 2024

2 Minggu Jelang Pemilu, Kodam IX/Udayana Gelar Apel Kesiapan Pengamanan

2 Minggu Jelang Pemilu, Kodam IX/Udayana Gelar Apel Kesiapan Pengamanan, Mayjen TNI Harfendi Siagakan Penanggulangan Huru-Hara

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ ADRIAN AMURWONEGORO
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi saat memimpin apel kesiapan pengamanan Pemilu 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Harfendi, SIP MSc mengerahkan sedikitnya 5 ribu prajurit dan 2 ribu alutsista TNI Angkatan Darat hingga Penanggulangan Huru-Hara (PHH) untuk pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung dua minggu lagi atau tepatnya 14 Februari 2024. 

Sementara itu, total personel yang dikerahkan dari tiga matra Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara adalah sebanyak 10. 576 personel yang disiagakan. 

Hal ini disampaikan Pangdam IX/Udayana usai Apel Kesiapan Pengamanan Pemilu di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, pada Kamis 1 Februari 2024. 

"Ini apel terakhir kita lakukan mendekati pelaksanan pemilu 2 minggu lagi, apel serentak di seluruh Indonesia yamg dipimpin panglima TNI. Kami  di Udayana membawahi 3 Korem di Denpasar, Lombok dan Kupang dengan 29 titik Kodim, pasukan yang dipersiagakan adalah 10.576 orang baik darat, laut dan udara," paparnya. 

Mayjen TNI Harfendi  juga menyampaikan bahwa sebanyak 500 alat Penanggulangan Huru-Hara (PHH) telah disiapkan di satuan, lengkap dari kelengkapan keamanan personel hingga kendaraan atau alutsista. 

"TNI bersinergi dengan stakeholder lain seperti kepolisian, koordinasi untuk BKO (Bawah Kendali Operasi,-Red) kan masing-masing sesuai permintaan Polda, pasukan melekat di Polres dan TPS (Tempat Pemungutan Suara,-Red)," bebernya.

Pangdam IX/Udayana juga memastikan bahwa secara umum situasi politik di Bali cenderung kondusif tidak ada fenomena yang menonjol namun demikian kewaspadaan dan kesiapsiagaan selalu diutamakan. 

"Secara umum terlihat kerawanan yang mengkhawatirkan, TNI Polri sudah antisipasi, memang ada satu dua kasus perusakan baliho, tapi tidak signifikan, bisa diatasi bersama KPU, Bawaslu," tuturnya.

Mayjen TNI Harfendi di jajaran Kodam IX/Udayana juga tidak menemukan pelanggaran netralitas TNI yang selalui ditekankan Pangdam dalam setiap sesi pertemuan dengan anggotanya. 

Baca juga: 15 Tenant Lolos Kurasi untuk Menempati Graha Yowana Suci Denpasar


"Netralitas belum ditemukan pelanggaran prajurit," ujar dia. 

Lebih lanjut, Pangdam menyampaikan bahwa Pemilu ini memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

'Kenapa di katakan sangat penting, karena pada saat inilah seluruh rakyat Indonesia akan memilih Presiden, Wakil Presiden dan wakil-wakil Rakyat yang duduk di Lembaga Legislatif," kata dia.

"Merekalah yang kelak akan memperjuangkan nasib rakyat Indonesia untuk masa lima tahun ke depan. Pemilu bukan sekedar edukasi demokrasi, tetapi juga merupakan sarana integrasi bangsa, yang harus kita kawal penyelenggaraannya sebagai perekat persatuan," sambungnya.

Karena sifatnya yang strategis bagi keberlangsungan kehidupan bernegara, maka, kata Pangdam, kesuksesan penyelenggaraan Pemilu mutlak menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa khususnya TNI sebagai aparat negara, jaminan Pemilu berjalan dengan aman, damai dan lancar harus dapat terimplementasi secara nyata.

Terkait hal tersebut, guna mengantisipasi terjaminnya kondusifitas di wilayah Kodam IX/Udayana, maka Pangdam memerintahkan agar masing-masing satuan menyiapkan 1 SST lengkap dengan perlengkapan PHH bagi yang memiliki dan 1 SST tanpa perlengkapan PHH bagi satuan yang belum memiliki yang siap untuk dioperasionalkan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved