Berita Jembrana
Kasus DBD Januari 2024 Menurun Drastis, Tetap Waspada, Masyarakat Jangan Lengah
Kasus DBD Januari 2024 Menurun Drastis, Tetap Waspada, Masyarakat Jangan Lengah
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani

"Untuk fogging SMP kita lebih banyak menyasar daerah rawan. Adalah daerah yang pernah terdapat kasus DBD," tegasnya.
Terpisah, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra kembali menegaskan kepada masyarakat agar tetap waspada Terhadap lonjakan kasus.
Sebab, pada tahun 2023 lalu kasus tercatat paling tinggi salam 5 tahun terakhir.
Lonjakan kasus yang begitu drastis ini atau hingga di angka 435 kasus disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya perubahan iklim yang ekstrem tahun ini terutama dengan adanya fenomena El Nino dan siklon di selatan Indonesia.
"Kemudian dipengaruhi dengan adanya siklus lima tahunan yang terjadi rutin dalam beberapa dekade ini. Jadi harus diwaspadai dan diantisipasi tentunya," ungkapnya.
Dia menjelaskan, perubahan iklim ekstrem yang terjadi saat ini cenderung menyebabkan laju percepatan kembangbiak nyamuk Aedes Aegypti semakin masif.
Jika dulunya nyamuk berkembang biak dalam waktu beberapa pekan, kini kurang dari 10 hari sudah menjadi nyamuk dewasa.
"Sehingga proses kembangbiaknya lebih cepat dari normal. Ini menjadi salah satu penyebab (meningkatnya kasus)," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, penyebab tingginya kasus demam berdarah saat ini adalah tingginya mobiltas penduduk pascapandemi.
Ini sangat mempengaruhi laju migrasi virus dari satu daerah ke daerah lain.
Misalnya ketika seseorang terjangkit virus DBD di suatu wilayah kemudian pindah ke wilayah lainnya dan digigit nyamuk akan menyebabkan penyebaran kasus.
"Nyamuk yang menggigit warga terinfeksi DBD ini kemudian menggigit yang belum terinfeksi. Sehingga mobilitas ini juga sangat berpengaruh terhadap melonjaknya kasus tahun ini," ungkapnya.
"Mari kita lakukan PSN secara rutin di rumah dan lingkungan masing-masing. Sebaiknya minimalisir adanya genangan air baik dari tempat penampungan lama serta sampah plastik," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.