Cuaca Ekstrem di Nusa Penida

Angin Puting Beliung di Nusa Penida Bali Sebabkan 4 Rumah Rusak Berat, Termasuk Garase Mobil Roboh

Angin Puting Beliung di Nusa Penida Bali Sebabkan 4 Rumah Rusak Berat, Termasuk Garase Mobil Roboh

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Angin Puting Beliung di Nusa Penida Bali Sebabkan 4 Rumah Rusak Berat, Termasuk Garase Mobil Roboh 

Tiga bangunan rumah mengalami kerusakan pada atap, sementara satu garase mobil sampai roboh rata dengan tanah diterjang puting beliung.

Setelah hujan deras reda, masyarakat beserta aparat TNI dan Polri gotong royong untuk memperbaiki bangunan warga yang rusak berat akibat angin puting beliung tersebut.

"Dalam kegiatan gotong royong memperbaiki atap atau genteng rumah warga yang mengalami kerusakan TNI-POLRI, bersinergi dengan warga sekitar untuk memperbaiki atap yang mengalami kerusakan," ujar Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, Jumat 9 Februari 2024.

Dikutip dari situs resmi BMKG, selama tiga hari tepatnya pada 5-7 Februari 2024 terjadi curah hujan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di Bali (118.9 mm/hari). 

Berdasarkan analisis data iklim BMKG, sekitar lebih dari 55% wilayah Zona Musim Indonesia diprediksikan memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari - Februari 2024.

Sementara itu kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan kedepan masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah, yaitu:

- Aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan

- Aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur ynag turut memicu peningkatan potensi awan hujan.

- Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.

Oleh karena itu pihak BMKG mengimbau beberapa wilayah untuk mewaspadai potensi cuaca.

Selain itu, pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan antara lain:

- Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

- Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

- Tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

- Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved