Pengendara Terjun ke Jurang
FAKTA Baru Kasus Meninggalnya Komang AS, Sempat Tinggal Lama di Sulawesi, Ungkap Keseharian Mendiang
Fakta baru kembali berhasil terbuka dalam kasus meninggalnya Komang AS saat mengalami kecelakaan di Nusa Penida
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Fakta baru kembali berhasil terbuka dalam kasus meninggalnya Komang AS saat mengalami kecelakaan di Nusa Penida.
Paman korban, Paman korban, Wayan Sudana sempat mengungkapkan soal kehidupan pribadi dari keponakannya yang ternyata pernah tinggal lama di Sulawesi.
Namun dirinya harus merelakan sang keponakan usai mengalami kecelakaan tragis yang tak hanya merenggut nyawa Komang AS tapi juga sang bayi yang dikandungnya.
Komang AS diketahui mengalami kecelakaan di Jalan Raya Waru, Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, pada Minggu, 11 Februari 2024.
Baca juga: Deterjen Ramah Lingkungan Karya Siswa SMAN 1 Bangli Berhasil Raih Emas Di Thailand
Musibah ini menyebabkan Komang Ayu Sriasih beserta iparnya, Ketut Susanti (24) meninggal dunia.
"Susanti ini lama tinggal di Sulawesi, baru beberapa bulan bekerja di Nusa Penida,”
“Rencananya setelah mengantar iparnya dari tempat kerja, keponakan saya (Komang Ayu) langsung balik ke rumah," ujar Sudana.
Menurut Sudana, Komang Ayu memang sedang hamil.
“Dia tengah mengandung anak keduanya,” tuturnya.
Ibu berusia 24 tahun itu meninggalkan seorang suami dan anak yang masih duduk di bangku kelas II SD.
Baca juga: Komang Ayu & Bayi dalam Kandungannya Tak Terselamatkan, Kendaraan Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter
Kronologi Kejadian
Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.
Kecelakaan bermula dari Komang Ayu asal Desa Tanglad yang dalam keadaan hamil, membonceng iparnya Ketut Susanti asal Sulawesi Tenggara.
Keduanya melintas di Jalan Raya Waru dari arah selatan ke utara, dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Beat. Jalur yang dilewati cukup ekstrem.
"TKP merupakan jalan menurun dan berbelok. Korban diduga kehilangan kendali atas kendaraannya," ujar Ida Bagus Putra Sumerta, Minggu (11/2).
Karena kehilangan kendali, korban langsung terperosok ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter.
Kedua korban yang tidak menggunakan helm, langsung terjungkal di dasar jurang yang berbatu kapur.
Ketut Susanti sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi kepala terus mengeluarkan darah. Warga sempat mengecek denyut nadinya, namun sudah tidak terselamatkan.
Sementara Komang Ayu dalam kondisi luka-luka. Namun kondisinya sudah lemas dan mengalami pendarahan.
Baca juga: Kasus 4 Pemuda Luar Bali Yang Tantang Berkelahi Pemuda Basang Tamiang Kapal Mengwi Berujung Damai
Warga yang mengetahui kejadian ini, sempat kesulitan untuk melakukan pertolongan.
Mengingat kondisi korban yang hamil, cukup sulit bagi warga untuk mengevakuasinya ke atas jurang.
Warga hanya kuasa membantu dengan memberikan air minum, sembari berusaha meminta pertolongan.
Komang Ayu yang sudah mengalami penurunan kesadaran, akhirnya dibawa ke RS Gema Santi Nusa Penida.
Tim medis sempat melakukan pertolongan, namun nyawa ibu muda dan bayi dalam kandungannya tidak terselamatkan.
"Korban yang hamil dan bayi dalam kandungannya juga meninggal dunia,”
“Sementara korban yang lain (Ketut Susanti) sudah meninggal dunia di TKP," ujar Sumerta.
Sampai artikel ini diterbitkan, pihak keluarga masih belum bisa dimintai keterangan karena masih berkabung atas meninggalnya Komang AS.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Musibah-ini-menyebabkan-seorang-wanita-hamil-dan-anak-yang-dikandungnya-meninggal-dunia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.