Berita Karangasem

Luh Asri Ningsih Dievakuasi Tim Basarnas Saat Turun Mendaki Gunung Agung: Kaki Korban Terkilir

Ni Luh Asri Ningsih Widi Nurjaya (23) terpaksa dievakuasi Basarnas Kab. Karangasem pada Minggu 11 Februari 2024 dini hari.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Istimewa
Tim Gabungan SAR Karangasem mengevakuasi pendaki yang keseleo saat turun mendaki pada Minggu 11 Februari 2024 dini hari. 

TRIBUN BALI.COM, AMLAPURA - Ni Luh Asri Ningsih Widi Nurjaya (23) terpaksa dievakuasi Basarnas Kab. Karangasem pada Minggu 11 Februari 2024 dini hari.

Wanita asal dari Kab. Singaraja dievakuasi setelah alami Hiportemia(penurunan suhu tubuh) dan keseleo saat naik Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupateng Karangasem.

Wanita  asal Jagaraga, Kabupaten Buleleng mendaki  bersama  9 orang  temannya.

Yang bersangkutan mendaki dari jalur Pengubengan, Besakih, Kecamatan Rendang, Kab. Karangasem, Jumat 10 Februari 2024 sekitar pukul 13.00 WITA.

Mereka naik Gunung Agung tanpa ad pemandu lokal. Kemungkinan  bersangkutan paham  medan.

Koordinator Basarnas Kab. Karangasem, Gusti Ngurah Eka Widnyana, mengungkapkan, Luh Ningsih tak mengalami keluhan apapun saat mendaki ke atas.

Baca juga: Kronologi Luh Asri Ningsih, Pendaki Gunung Agung yang Dievakuasi Tim SAR Gabungan Akibat Hiportemia 

Bersangkutan alami keseleo serta Hiportemia saat hendak turun. Kemungkinan yang bersangkutan kena air hujan, serta kehabisan makan minuman.

"Basarnas menerima laporan Minggu 11 Februari 2024 pukul 02.45  WITA dari orang tua korban. Mendengar itu, petugas  menerjunkan personel ke lokasi kejadian. Korban mengalami  keseleo serta  Hiportemia di ketinggian 1760 MDPL. Tim SAR Gabungan evakuasi ke titik koordinat," ungkap I Gusti Eka pada Minggu 11 Februari 2024.

Korban ditemukan bersama satu orang rekan. Sedangkan  rekan lainnya mendahului turun, dan menunggu di bawah.

Proses evakuasi - Seorang Pendaki Gunung Agung Dievakuasi Tim SAR Gabungan Akibat Hipotermia
Proses evakuasi - Seorang Pendaki Gunung Agung Dievakuasi Tim SAR Gabungan Akibat Hipotermia (Istimewa)

Bersangkutan dievakuasi dengan cara digendong  lantaran  kaki  terkilir. Kondisinya masih stabil.

"Kondisi stabil. Kaki bersangkutan terkilir. Lalu di gendong ke pos 1 di ketinggian 1500,"akuinya.

Sesampainya di bawah, bersangkutan langsung dievakuasi ke Puskesmas Rendang yang jaraknya. Yang bersangkutan diperbolehkan pulang  setelah mendapatkan perawatan tim media.

"Setelah itu bersangkutan langsung di bawa ke rumah di Buleleng. Sesuai permintaan dari orang tuanya,"jelas I Gusti Eka, pria asal Klungkung.

“Selama proses evakuasi kita tidak mengalami kendala yang berarti, semuanya berjalan dengan  lancar tanpa ada  hambatan. Beruntung juga saat proses evakuasi tak ad hujan turun sehingga medan yang di lalui aman,”imbuhnya

Pihaknya menghimbau kepada para pendaki atau wisatawan yang akan naik agar mengikuti himbauan dari petugas pengelola pendakian. Diperlukan fisik prima dan perbekalan yang memadai saat melaksanakan pendakian.

Baca juga: Belajar dari Kasus Pendaki Perempuan Bali di Gunung Agung, Apa Itu Hipotermia & Cara Penanganannya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved